Mohon tunggu...
Adi Yuza
Adi Yuza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang biasa yang suka menulis.\r\nmau berhubungan:\r\n#twitter: @adiyuza

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cahaya di Langit Harapan

12 Januari 2011   04:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan imam syafi’i tersebut, paling tidak merupakan obat penghilang kegelisahan belakangan ini. Memang, dunia ini bukan milik kita. Dunia ini milik Allah semata-mata. Dia yang berkehendak lagi punya ketetapan. Sehingga siapa pun orangnya tidak berhak "bertanya" mengapa Allah memutuskan ini dan itu terhadap kita. Namun, yang jelas justru kitalah yang kelak akan ditanya.

Mungkin saya mesti menambah energi ekstra untuk menyambungkan ikhtiar demi ikhtiar. Membentangkan rangkaian usaha maksimal. Dan yang perlu saya camkan barangkali, bahwa pada ujung usaha dan puncak ikhtiar itu tidak lantas mesti langsung berhubungan dengan keberhasilan yang diusahakan.

Dengan kata lain, apa pun kehendak Allah bagi seorang mukmin selalu baik. Apa pun wujud kehendak saya, pastinya adalah yang menyenangkan dan baik untuk saya (dalam kacamata saya).

Tapi, tidak sebatas itu, kehendak-Nya yang terlihat tidak menguntungkan pun ternyata ada kebaikan yang Allah "paksakan" bagi diri saya. Sebab, bukankah hanya Dia yang mengetahui sesuatu yang terbaik buat kita? (dan mungkin kalimat inilah yang perlu saya camkan).

Pokoknya, hidup adalah pilihan. Dan Saya telah mengambil keputusan, dari banyak pilihan yang ada. Keberadaan nilai hidup itu sendiri sesungguhnya yang mengantarkan pilihan menjadi tidak sesederhana yang saya bayangkan. Permasalahannya ada pada bagaimana saya memandang dan menilai hidup itu. Bila hidup itu dipandang sebagai fase satu-satunya yang sementara bagi manusia sebelum memasuki dunia akhirat, maka otomatis pilihan apapun dalam hidup ini menjadi penting dan menentukan.

Ada ikhtiar ada Tawakkal.. setelah iktiar maksimal, terserah Dia mau seperti apa saya pada akhirnya.

Saya selalu berdoa agar saya tidak salah memilih dalam memainkan peran dalam hidup. Semoga saya Tetap Optimis dengan Keputusan yang pernah saya ambil. Dan konsisten dengan bara semangat yang saya genggam, yang dulu sempat membakar dengan nyalanya.

Untuk mereka yang saya cinta dengan segenap jiwa.

Kampung Baru, 12-1-2011 pkl 24.00

:: Adi Yuza

-Untuk harapan Orangtua terhadap saya
-Untuk tanggung jawab saya thd masa depan saya
-Untuk keputusan saya yang saya ambil beberapa tahun lalu.
-Dan untuk perasaan saya thd seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun