Mohon tunggu...
Adi Novanta
Adi Novanta Mohon Tunggu... Mahasiswa -

saya lahir di Aceh, ingin menekpresikan diri dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eidelwis, si “Abadi” di Puncak Gunung Api

2 November 2016   16:35 Diperbarui: 2 November 2016   16:50 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“My trip My adventure”, kata ini menjadi primadona dewasa ini dikalangan para pencinta adventure, tidak lengkap rasanya jika slogan ini dilupakan dalam setiap perjalanan adventure, terbukti dengan menjamurnya baju kaos yang bertuliskan My trip My Adventure. Para pendaki gunung, penyusur keindahan pantai, atau bahkan mereka-mereka yang menuju suatu tempat mempunyai view yang cukup indah sering menggunakan slogan ini.

Berbicara perjalanan Adventure atau bahasa keren nya “Jalan-jalan”, sebenarnya ini sudah mendapat dukungan dari pemerintah, melalui slogan VISIT ACEH. Ada harapan Aceh dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata, untuk itu bagaimana kita selaku orang Aceh tidak hanya memahami My Trip My Adventure sebagai suatu slogan tapi kita juga harus mampu untuk meng implementasikan kata-kata tersebut dalam perjalanan adventure kita dan terus mempromosikan setiap keindahan Aceh, sehingga siapa saja yang melihat dan mendengar tentang Aceh, mereka tanpa pikir panjang untuk menuju Tanah Serambi Mekkah ini.

Adventure ke bagian Tengah Aceh juga menjanjikan sesuatu yang berbeda, apalagi bagi anak pesisir, ini akan menjadi sensasi yang berbeda. Ada danau lot Tawar yang berada di tengah-tengah kota Takengon, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa, sepanjang sisinya gunung terhampar begitu indah yang tinggi menjulang. Suhu disana juga cukup dingin, apa lagi bagi anak pesisir seperti saya, yang sudah terbiasa dengan terik nya matahri di pinggiran laut.

Tidak lupa ketinggalan pula, disana ada jugaSpot untuk pendakian. Burni Telong, gunung berapi di tanah Gayo yang mempunyai ketinggian 2624 Mdpl (Meter diatas permukaan laut). Tidak harus jauh-jauh ke mahameru untuk merasakan sensasi ini, cukup ke Tanah gayo, tepatnya di Kab. Bener Meriah.

Sepertinya saya harus sedikit bercerita tentang Gunung Berapi Burni Telong, disana juga ada si “Bunga Abadi”. Orang-orang menyebutnya demikian, atas alasan apa, sungguh diperlukan penelitian lebih lanjut untuk itu.

Eidelwis, siapa yang tidak kenal bunga yang satu ini, apa lagi jika kita tanyakan pada pecinta alam, bunga yang hanya bisa hidup di ketinggian, bisa ditemukan di gunung berapi yang aktif. Memiliki nama latin Anaphalis javanica, lebih dikenal juga  sebagai Edelweiss jawa  (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro.

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus.

Dikarenakan keberadaan nya yang mulai langka, maka bunga ini termasuk kategori bunga yang dilindungi, diberikan gelar sebagai “Bunga Abadi” semakin membuat minat orang untuk memiliki bunga ini, namun bukan perkara yang muda, harus lah mencapai tinggi nya gunung berapi untuk mewujudkan hal itu.

Sosok bunga “Bunga Abadi” ini bisa juga ditemukan di Gunung Berapi Burni Telong, terletak di Desa Rambune, Kec. Timang Gajah, Kab. Bener Meriah, Provinsi Aceh. Gunung berapi aktif dengan ketinggiaan 2624 Meter diatas permukaan laut (mdpl).

Suara binatang kecil alam bebas sangat jelas terdengar, kala menginjak kan kaki di pintu rimba, suatu batas perkebunan warga dengan dengan jalur memasuki area hutan, jalur yang harus dilalui untuk menuju puncak gunung tersebut, semakin dalam masuk kehutan, keadaan semakin sunyi, hanya suara burung-burung yang sahut menyahut seoalah menyambut keberadaan pendaki yang ingin menaklukan Puncak Gunung berapi tertinggi di Aceh ini.

Di tengah perjalanan bisa ditemukan aliran air, entah dari mana sumbernya, yang pasti airnya cukup jernih dan aliran nya mampu menimbulkan suara gemercik air, yang makin menambah sensasi suasana didalam hutan.  bisa jadi alternatif bagi pendaki untuk simpanan air mereka. Airnya jernih, sejuk, dan yang pasti masih sangat alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun