Mohon tunggu...
Karl Sim
Karl Sim Mohon Tunggu... -

ingin menjadi manusia yang berguna bagi agama, orang tua, bangsa, dan negara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layar yang Telah Dijahit

8 September 2012   07:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:46 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kawan cepatlah kau bangun

kita sudah tertidur seabad lalu

badan kita sudah terlalu kotor, berlumut , mungkin tulang kita sudah rapuh

kawan aku tak bisa berjalan..... bangun lah ... bantu aku untuk berjalan kearah cahaya itu

aku sudah lama tak melihat sinar matahari.

telah banyak mimpi yang kita lewati , cukup lah.. kawan bangun lah

semua pasti ada waktunya sekuat apapun kita , seberapa kita berkuasa tetap takdir kita mutlak mempunyai keterbatasan...

kawan lihatlah deburan ombak menyambut kita,, pekikan burung seakan menajakku menari dalam indahnya dunia..

terkadang kita resah , terkadang kita gelisah,

terkadang cecak itu menertawakan kita,,

lihat sajah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun