Mohon tunggu...
Muhammad Adiyaksa Putra
Muhammad Adiyaksa Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 ILMU HUKUM UNPAS

Belajarlah untuk mendapatkan kemuliaan dan keberkahan. Menulislah agar kamu dikenang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Abraham Maslow: Aktualisasi Diri Menuju Ring Legislatif

8 Maret 2021   14:25 Diperbarui: 16 November 2021   11:18 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gedung PARLEMEN menjadi tempat curhat dan aspirasi masyarakat. Hal itu dimulai ketika anggota legislatif diketuk pintu rumahnya oleh citizen, lalu masuk kedalam dan menjelaskan hidangan yang pas untuk kebutuhan zaman ini.

Berbagai bumbu dapur dan tahap-tahap rancangan pembuatan bahan makanan mulai disajikan, dari pencampuran bumbu resep, hingga selesai dan siap dihidangkan ke Tuan Rumah. 

Tentu cita rasa ini bersifat relatif, tergantung siapa koki utamanya dan asisten bawahannya. Tak heran bila kursi anggota dewan diperebutkan dan menduduki rangking 1, tidak lain karena rakyat menaruh harapan kepada anggota dewan. Begitu lakunya jabatan ini dan dilirik dari latar belakang pekerjaan. Mulai dari pengusaha , politikus, artis, bahkan yang hanya mengenyam pendidikan SMA.

Berbagai faktor mulai bermunculan,ada karena isi badan DPR ini surplus akan proyek, kongkalikong dengan uang panas, dengan tujuan memulihkan ekonomi pribadi,dan investasi jangka panjang partai,juga semata-mata untuk memperpanjang digit 0 di ATM. Ada juga pandangan rakyat terhadap DPR melihat bahwa jabatan ini merupakan posisi yang sangat mulia. 

Tendensi ini makin terlihat karena corak/motif yang didesain begitu menarik untuk menjawab apa yang menjadi pertanyaan UTAMA terhadap Nomenklatur yang sakral yaitu ANGGOTA LEGISLATIF sebagai pemenuhan kebutuhan hidup tertinggi. 

Relasi ini begitu kuat bila kita hubungan dengan pandangan Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge dalam bukunya perilaku Organisasi yang menjelaskan makna lima hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow,yaitu:

*Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis menjadi lokomotif utama dan kebutuhan paling fundamental dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.

Manusia secara alamiah akan terus memenuhi kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan elementer yang paling kuat.

seperti halnya dengan perangkat dan motor partai politik, untuk mencapai hal yang mendasar, perlu kampanye suara untuk meraih popularitas dan elektabilitas,ketika berhasil menduduki kursi, beragam macam KUE dengan relasi yang sudah terhubung diambil guna emenuhi kebutuhan dasar individu dan golongan.

*Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi kedua dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.

Kebutuhan ini didapatkan setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan rasa aman dipenuhi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa terus berjalan. Dengan diberikan hak imunitas dan pengamanan dari aparat penegak hukum tentu perlindungan pada setiap anggota untuk memperkaya diri dengan jaringan suprastruktur yg tersedia akan terpenuhi.

hak imunitas merupakan salah satu contohnya, dia melekat di anggota DPR sama seperti perlindungan terhadap wartawan dan advokat. Hal ini termaktub kan dalamdalam sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).

Berawal dari Ketakutan anggota legislatif secara alamiah karena dorongan moral dan tak adanya payung kebal hukum, ketika sudah ada,dengan leluasannya anggota DPR menjadi berani dan akan mengambil  hidangan makanan lainnya.

*Kebutuhan sosial 

Kebutuhan ini yang menempati posisi ketiga dari hierarki Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan.

Manusia sejatinya adalah makhluk sosial, tidak mengherankan jika manusia membutuhkan sosialisasi dalam menjalani hidupnya. Sebab dalam menjalani hidupnya, manusia senantiasa membutuhkan bantuan dari orang lain.
Relasi kuat antara pemerintah (legislatif) dengan para pemilik modal dan kasih sayang yang tulus dari Negara memperkuat struktur borjouis untuk memimpin kelasemen sementara, tentu kembali lagi jalinan ikatan cinta ini hanya bersifat transaksional. 

*Kebutuhan penghargaan

Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi keempat dari hierarki Maslow.

Dalam buku Perilaku Organisasi (2018) karya Timotius Duha, dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan harga diri merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau mempertahankan pengakuan dari orang lain.

Pengakuan akan diperoleh seseorang apabila telah sukses dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan ini bisa menjadi sangat ambisius apabila yang memenuhi kebutuhan ini adalah seseorang yang sering mencari status.

Pengakuan ini tentu menjadi suatu kebanggaan (pride) karena selain bisa menjadi kaya, kita ditakuti karena merupakan perpanjangan tangan rakyat secara langsung. 

Menjadi populer karena perbincangan mahasiswa atau masyarakat umum, merasa terhormat karena jabatan yang cukup di idamkan bagi khalayak. Mendapatkan Fasilitas kelas VVIP dapat dinikmati mulai dari mobil mewah 2pintu hingga gedung bertingkat secara GRATIS. 

* Kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih baik.

Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang. Sebagian besar orang-orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga diri.

Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menaklukkan kemampuan dirinya dan yang berani menerima tantangan dari luar.
Tujuan utama pemenuhannya adalah untuk memperoleh kepuasan batin dan meningkatkan kepercayaan diri. 

Keberadaan puncak rantai abraham yang satu ini menjadi akhir dari ke empat posisi dibawahnya. Kunci utamanya adalah menjadi dalang yang superpower yang memainkan wayang di parlementer sesuai dengan skenario 

Oleh : M Adiyaksa Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun