Visi yang dibangun adalah untuk mendorong kreatifitas, intelektual, dan kebersamaan dalam keberagaman. Bergerak untuk menciptaan masyarakat berwawasan budaya dan berkarakter pemimpin, adalah cita-cita yang diusung oleh Lawang Ngajeng. Seperti yang disampaikan Basyar pada sambutannya, bahwa Lawang Ngajeng tidak mau menjadi apapun, baik itu program pemerintah ataupun LSM yang terikat nilai, akan tetapi Lawang Ngajeng adalah komunitas bersama yang mandiri, bebas, namun terukur.
Setengah tahun ke depan, Lawang Ngajeng Yogyakarta selain menggelar kegiatan rutin yang sudah ada, juga akan memaksimalkan pemberian beasiswa. Beasiswa apabila sampai saat ini setengah tahun sekali, mulai Januari 2013 akan diberikan setiap dua bulan sekali. Selain itu, mulai 2013 juga sudah mengagendakan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pelatihan jurnalistik setahun dua kali serta memasifkan kaderisasi untuk semua kekaryaan yang ada di Lawang Ngajeng seperti teater, tarik suara, seni tari, dan lainnya.
Hal ini sebagaimana dikatakan pengasuh Lawang Ngajeng Wahyu NH Aly, apabila selama ini kaderisasi bersifat kultural, sehingga agar tidak terjadi kemandegan, keajegan, perlu diciptakan kaderisasi yang terukur.
Dalam hal pendanaan, diakui budayawan yang juga aktif menulis di Kompasiana ini, selain dari uang pribadi juga ada donaturnya. Ini seperti yang pernah disampaikannya,
"Semua kegiatan yang ada di Lawang Ngajeng didanai dari saya pribadi dan sumbangan dari teman-teman saya. Kita tidak menggunakan proposal atau sejenisnya. Kita menerima siapa saja yang ingin jadi donatur untuk Lawang Ngajeng, tapi kita tidak mau dibayang-bayangi donatur dalam setiap aktifitasnya. Kita independen."
Meski demikian, sebagaimana kemarin dikatakan, manajemen keuangan Lawang Ngajeng tetap menggunakan langkah profesionalitas. Khususnya untuk Lawang Ngajeng Yogyakarta yang secara struktural atau keorganisasian sudah mapan.
"Di Jogja, bisa dikata pengaturan keuangannya sudah mapan. Transparansinya bagus. Setiap kali acara Lawang Ngajeng Jogja, semua nama donatur disebutkan. Berbeda dengan Lawang Ngajeng di daerah lain yang masih berupa subsidi langsung untuk setiap kegiatannya. Secara pribadi, saya sebagai pengasuh justru tidak tahu-menahu perihal keuangan yang ada di Lawang Ngajeng, karena untuk sementara semua terpusat di kepengurusan Lawang Ngajeng Yogyakarta. Jadi Lawang Ngajeng Jogja selain mendanai kegiatan sendiri juga terlibat dalam kegiatan yang digelar Lawang Ngajeng di daerah lain, khususnya dalam hal keuangan."
^_^
Link:
Wahyu NH Aly Kompasiana:Â http://www.kompasiana.com/asma99
Wahyu NH Aly:Â http://ngajeng.wordpress.com/about/