lihatlah ombak yang sedang menggulung-gulung itu kawan... mengapa harus kau lihat... karena seperti itulah kehidupan... selama kau masih berada dalam lautan kau akan terus diombang-ambingkan... saat kedua matamu terpaku menatap daratan penuh ketentraman... ia datang menyeretmu kembali dengan seribu rayuan... kembali ke tengah lautan tanpa arah tanpa tujuan... hanya biru memenuhi cakrawala yang membuat kau semakin tenggelam... saat itulah kadang ia datang mengajakmu ke tepian... tapi sayang kau malah bermain air keasyikan... akan selalu seperti itu kawan... sebuah siklus kehidupan yang penuh tantangan... sebuah siklus kehidupan yang akan terus mengikuti kemanapun kau pergi... sebuah siklus kehidupan yang nampaknya tengah mengusikmu belakangan ini... aku tak akan mempersalahkanmu karena semua itu adalah keniscayaan... seperti yang sering kau sumpah serapahkan... cinta memang gila... cinta itu buta... cinta tak pernah pakai logika... cinta membuatku terasingkan... sudahlah kawan percuma saja kau melawan... kau tak akan pernah bisa kelur dari lingkaran... kita hanya bisa bertahan... sampai sang kuasa memberimu kebebasan... saat semuanya seolah tak ada perbedaan... saat kita bisa melangkah bersama dalam satu tujuan... maka berilah aku satu kesempatan... bahwa cinta itu keyakinan... percayalah bahwa seseorang di sana tengah berpeluk tangan... sambil terus bermekaran sejuta harapan... hingga suatu saat kau dan aku bersinar lebih terang... lebih terang dan semakin terang... saat semuanya terasa lebih indah untuk dipertemukan... saat semuanya terasa lebih bermakna untuk disatukan... saat semuanya terasa lebih berwarna untuk dilukiskan... dalam gelap dan terang... biarkan aku terus meyakini... sedang kau terus berlari lebih kencang... --wicaksonoadi--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H