Mohon tunggu...
Adiva Nuris Safira
Adiva Nuris Safira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Airlangga

Saya memiliki ketertarikan di bidang sains, human resource, literasi, dan kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erupsi Gunung Semeru, Bukti Rasa Kemanusiaan Masyarakat Indonesia Masih Hidup

12 Juni 2022   22:39 Diperbarui: 12 Juni 2022   23:46 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Masih lekat dalam ingatan di penghujung tahun 2021 tepatnya pada tanggal 4 Desember 2021 sore hari terdengar berita yang menggemparkan seluruh penjuru negeri yakni meletusnya Gunung Semeru. Kabar ini membawa berita duka bagi seluruh masyarakat Indonesia dimana Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. 

Gunung Semeru tepatnya berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Meletusnya Gunung Semeru membuat masyarakat Lumajang tepatnya di Kecamatan Candipuro menjadi kalang kabut.

Dampak yang ditimbulkan akibat erupsi Gunung Semeru sangat dahsyat hingga banyak korban yang meninggal. Selain itu, kerugian yang disebabkan oleh erupsi Gunung Semeru mencapai Rp 308 miliar. Analisis tersebut diungkap oleh Budi Harsoyo didasarkan pada perhitungan kerugian pada fungsi lahan contohnya persawahan, perkebunan, pemukiman masyarakat, dan sosial ekonomi. 

 Seketika Kecamatan Candipuro menjadi daerah yang sangat terkenal di Indonesia. Masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong untuk ikut membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru. Meskipun berasal dari daerah yang berbeda dan suku yang berbeda,  mereka berusaha untuk memberikan bantuan seperti bantuan makanan, pakaian, fasilitas  kesehatan, uang, obat-obatan, dan lain sebagainya. 

Hal ini ini sangat membantu masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru karena sebagian dari korban erupsi Gunung Semeru sudah tidak memiliki tempat tinggal disebabkan aliran lahar sudah sampai di pemukiman hingga memenuhi isi tempat tinggal warga.

Dokpri
Dokpri

Bantuan yang datang silih berganti, para tokoh pejabat yang berdatangan ke wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru serta berbagai komunitas yang berusaha untuk menghibur anak-anak terdampak erupsi Gunung Semeru. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki solidaritas yang tinggi, rasa kemanusiaan yang besar, dan keinginan yang kuat untuk membantu saudara yang yang mengalami musibah. 

Banyak relawan yang datang untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru. 

Semua kebutuhan korban erupsi Gunung Semeru tercukupi mulai dari sandang, pangan hingga adanya rumah subsidi yang diberikan oleh pemerintah yaitu dibangun suatu kompleks rumah yang dilengkapi dengan taman bermain, sekolah, dan barang-barang rumah tangga. Hal ini sangat diterima baik oleh masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru karena bantuan tersebut benar-benar bermanfaat bagi mereka

Korban erupsi Gunung Semeru tidak hanya orang dewasa melainkan semua elemen masyarakat tidak terkecuali anak-anak. Banyak anak-anak yang mengalami trauma karena mengingat kejadian mengerikan tersebut. Maka berbondong-bondong relawan datang untuk melakukan trauma healing bagi mereka. 

Trauma healing ini bertujuan untuk menghibur, mendidik, dan dan mengembalikan keceriaan anak-anak yang mengalami trauma akibat erupsi Gunung Semeru. Hal ini berhasil, ditunjukkan dengan rasa ceria yang kembali pada anak-anak dan mereka sedikit demi sedikit melupakan kejadian erupsi Gunung Semeru.

Dokpri
Dokpri

Peran relawan sangat besar dalam membantu korban terdampak erupsi Gunung Semeru karena pihak yang dengan cepat menyalurkan bantuan. Mereka tidak kenal lelah dalam membantu korban erupsi mulai dari menyalurkan bantuan, memasak makanan bagi korban, memberikan pelayanan kesehatan, 

membersihkan jalan yang penuh dengan lahar erupsi, memberikan trauma healing bagi anak-anak, mendirikan sekolah sementara, dan ikut dalam pembangunan (HUNTARA) hunian sementara bagi korban terdampak erupsi.

Melalui kejadian meletusnya Gunung Semeru membuka mata kita untuk terus berbuat baik dan bersedia membantu jika orang lain mengalami kesusahan. Rasa solidaritas dan kemanusiaan harus selalu dijaga karena dengan hal tersebut membuat kehidupan menjadi lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun