Pagi tidak selalu identik dengan kopi..
Langkah kaki, terus mengantar untuk mengabdi..
Setiap pagi, berpacu dengan mentari.
Ku lepas semua harapan yang aku miliki..
Ku tanamkankan semangat layaknya sinar mentari..
Aga aku bisa berguna untuk negeri.
Ku lepas harapan yang aku miliki..
Sebagai komitmen jiwa ini untuk negeri.
Orang yang aku sayangi..
Kini telah pergi..
Sebelum ia pergi, terlebih dahulu menagih janji..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!