Mencengkram mata, memaku jiwa. Begitu indah untuk dipandang.
Dia datang layaknya putri kayangan, membawa lamunan berisi harapan.
Alangkah bahagia, jika bisa hidup bersamanya.
Banyak atribut baik yang tersemat padanya.
Rasa suka mulai tumbuh dalam benaku.
Mewarnai hati yang gelap menjadi cerah.
Sayang hanya sebuah lamunan yang aku bisa nikmati.
Harapan bisa bersama, tapi tidak bisa nyata.
Kenyataan hanya sebuah lamunan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!