Mohon tunggu...
adi uthama
adi uthama Mohon Tunggu... Guru - Menulis dan membaca

jangan bedakan status sosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekedar Tahu

2 Mei 2019   08:18 Diperbarui: 2 Mei 2019   08:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buat apa sekolah.. 

Jika pada akhirnya.. 

Kau masih terpaku dengan uang.. 

Kemana ilmu yang kau punya.. 

Belasan tahun tiada guna..

Kau seperti tidak tahu apa-apa.. 

Bahkan daging babi harampun kau hanya sekedar tahu..

Apa kau tahu,  bahwa daging babi itu haram... 

Sayang,  kau hanya sekedar tahu.. 

Apa kau tahu, bahwa mencuri dilarang... 

Sayang, kau hanya sekedar tahu. 

Mungkin kau belum tahu, suap itu dilarang. 

Yang,  kau tahu bahwa daging babi itu haram.. 

Kau juga tidak tahu kan.... 

Hasil suap yang kau berikan pada keluarga, lalu ia makan. 

Apakah itu haram.... 

Kau hanya tahu bahwa daging babi itu haram.. 

Selain itu persatan... 

Apakah ini sudah menjadi tradisi.. 

Jika ingin bekerja dipemerintahan.. 

Harus dengan uang,  dan pendidikan menjadi hiasan.. 

Ilmu yang diperoleh sudah tidak ada guna lagi.. 

Tapi jika sudah menjadi tradisi kenapa tidak diumumkan, saat membuat pengumuman. 

Kepalaku hanya bisi merunduk, ternyata aku kalah karena uang.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun