Komunikasi adalah suatu cara untuk menjalin hubungan dan interaksi dengan orang lain maupun suatu kelompok lain dengan cara verbal maupun nonverbal. Komunikasi dapat terjalin dari pribadi ke suatu kelompok, kelompok ke kelompok lain, maupun juga pribadi ke pribadi yang lain. Komunikasi menjadi suatu hal yang krusial dalam hidup manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan relasi. Relasi antara satu pribadi dengan pribadi lain perlu didasari dengan cara komunikasi yang baik.Â
Tanpa komunikasi yang baik, relasi seseorang dengan orang yang lain akan berjalan kurang efektif dan interaksi yang dihasilkan kurang maksimal. Komunikasi tidak sekedar digunakan untuk berbicara saja, melainkan juga untuk berinteraksi dalam komunitas. Komunikasi turut serta ambil bagian dalam menentukan berhasilnya relasi antara pribadi dengan pribadi lain dalam berelasi. Â Â
Komunitas adalah kumpulan individu yang berinteraksi dalam suatu wilayah teritorial tertentu dengan batasan-batasan yang jelas. Setiap pribadi dalam komunitas tentunya memiliki otentitas dan latar belakang masing-masing. Heterogenitas yang ada ini tentunya menjadikan komunitas sebagai sarana untuk bertemu antarpribadi yang satu dengan pribadi yang lain secara komunal. Komunitas juga menjadi sarana bagi seseorang untuk bertemu dengan pribadi-pribadi lain diluar dirinya sendiri. Perlu disadari bahwa komunitas membentuk kesatuan dari masing-masing pribadi yang dipertemukan karena berbagai faktor tertentu. Kesatuan inilah yang membuat komunitas memiliki kekhasannya, yaitu sebagai suatu wadah yang dapat menyatukan berbagai macam pribadi untuk suatu tujuan bersama.
Dalam hidup berkomunitas, interaksi antar pribadi menjadi hal yang sangat penting dan tidak tergantikan oleh apapun. Interaksi antar satu pribadi dengan pribadi lain dalam komunitas perlu disadari sebuah proses yang memerlukan komunikasi untuk aktualisasinya. Interaksi dan relasi seorang pribadi dengan pribadi lain sangat dipengaruhi dari bagaimana ia berkomunikasi secara efektif dalam komunitas. Jika seseorang tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, maka akan sulit mendapatkan relasi dan interaksi yang formatif bagi perkembangan dirinya. Jika seseorang tidak berkomunikasi secara efektif dalam komunitas, maka tidak akan terjadi relasi dan interaksi yang baik antarpribadi.
Komunikasi merupakan sarana yang paling tepat dan fundamental untuk tiap-tiap pribadi dalam hal menunjang kehidupan berkomunitas. Dalam menjalani kehidupan berkomunitas, masing-masing pribadi perlu sebuah kesadaran untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai segala hal yang dikomunikasikan merupakan hal yang tepat dan sesuai dengan apa yang hendak disampaikan. Maksud diri dalam komunikasi dapat diaktualisasikan dalam rangka berkomunikasi sesuai dengan kaidah dan keefektifan yang bisa dilakukan. Tanpa keterampilan berkomunikasi secara efektif, pribadi-pribadi dalam komunitas hanya akan berhenti pada relasi dan interaksi yang kurang mendalam dan kurang membangun pribadi menjadi lebih baik. Justru melalui komunikasi yang efektif, kita dapat semakin hidup dalam komunitas yang heterogen dan menjalin interaksi dan relasi yang mendalam serta membangun diri kita menjadi lebih baik.
Interaksi dalam komunitas menjadi hal yang lumrah dialami oleh masing-masing pribadi dalam berkomunikasi satu dengan yang lain. Interaksi sendiri dapat dikategorikan sebagai interaksi yang positif dan negatif antarpribadi dengan pribadi yang lain. Interaksi yang baik sewajarnya mendorong setiap pribadi untuk bisa berkembang bersama dengan pribadi lain dalam komunitas. Sebaliknya, interaksi yang buruk justru membuat kehidupan komunitas menjadi kacau dan tidak kondusif antara satu pribadi dengan yang lain.Â
Fenomena interaksi yang baik dalam komunitas seringkali kita alami dalam kehidupan keseharian. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada saja interaksi yang kurang baik ketika kita hidup dalam suatu komunitas. Adanya kebersamaan, persahabatan, kebahagiaan, sukacita, dan berbagai hal positif ketika hidup berkomunitas adalah bagian dari tanda interaksi yang baik. Sedangkan permusuhan, gosip, perkelahian, saling menjatuhkan, dan berbagai hal negatif ketika hidup berkomunitas adalah tanda interaksi yang kurang baik.
Hadirnya individu dalam suatu kelompok adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari ketika kita berbicara tentang komunitas. Pribadi-pribadi tersebut selalu mewarnai dinamika hidup komunitas dengan segala otentitasnya. Sebagai manusia, kita tidak pernah bisa menentukan kelompok yang hanya sesuai dengan diri kita sebagai pribadi. Komunitas terbentuk karena suatu gerakan alami yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Tanpa komunitas, manusia tidak dapat berkembang menjadi pribadi yang memiliki keutamaan hidup.
Setiap entitas pribadi yang hidup dalam suatu komunitas perlu belajar bagaimana menciptakan suatu kemampuan berkomunikasi yang efektif sebagai sarana penunjang hidup dalam interaksi yang efisien. Komunikasi yang efektif merupakan jembatan penghubung antar pribadi dalam komunitas untuk berinteraksi secara positif. Sebagai pribadi yang menjadi bagian integral dalam komunitas, kita sekiranya perlu mengetahui bagaimana komunikasi yang baik dalam hidup berkomunitas. Secara khusus sebagai anggota komunitas Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, para seminaris diharapkan memiliki komunikasi yang efektif demi terciptanya interaksi yang baik.
Komunikasi yang efektif perlu dimulai melalui hal yang paling sederhana dalam kehidupan kita sebagai manusia. Kemampuan untuk berbicara dengan baik merupakan salah satu dasar dalam berkomunikasi sebagai makhluk sosial. Berbicara yang baik dapat dilakukan mulai dari intonasi dan artikulasi yang jelas ketika menympaikan sesuatu.Â
Melalui hal yang sederhana tersebut masing-masing pribadi dapat mulai mengupayakan komunikasi secara efektif. Dengan intonasi yang baik, pribadi yang menjadi kawan bicara kita dapat menangkap nada bicara sebagai pemaknaan suatu kata yang kita ucapkan. Lewat artikulasi yang baik, pribadi yang menjadi kawan bicara kita dapat menangkap dengan jelas apa yang hendak kita sampaikan tanpa adanya kekeliruan.
Selain dalam hal-hal yang bersifat teknis, komunikasi juga menyangkut lebih mendalam mengenai konten dari hal yang dikomunikasikan itu sendiri. Dalam hal ini, isi dan topik pembicaraan yang dikomunikasikan adalah suatu hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan komunikasi yang efektif sebagai penunjang interaksi komunitas yang baik.Â
Isi pembicaraan yang baik haruslah berisi suatu yang tidak menyinggung ataupun menyakiti hati kawan bicara kita. Topik yang dibahas dalam komunitas juga haruslah menjadi topik yang sifatnya formatif dan relevan bagi kehidupan bersama. Dengan konten yang bermutu, komunikasi pribadi dalam komunitas dapat menjadi efektif oleh karena pokok bahasan yang diketahui dan dipahami secara jelas oleh pribadi-pribadi lain dalam komunitas tersebut.
Dengan demikian, sangatlah mendasar kemampuan berbicara sebagai bagian dari kemampuan berkomunikasi yang efektif bagi setiap pribadi. Melalui intonasi, artikulasi, dan juga konten yang dibicarakan secara baik, komunikasi dapat terjalin untuk mendukung interaksi yang lebih mendalam bagi diri pribadi dan komunitas.
Selain berbicara, komunikasi dapat terjalin dengan memahami gerak tubuh atau gesture dari diri kita sendiri maupun juga kawan bicara kita. Gerak tubuh menjadi suatu hal yang dapat memperjelas maksud dari komunikasi pribadi kepada kawan bicaranya. Ketika berkomunikasi, gerak tubuh sangat memengaruhi pemaknaan yang dipahami oleh kawan bicara terhadap apa yang sedang dikomunikasikan. Menjaga gerak tubuh agar mendukung apa yang sedang dikomunikasikan merupakan hal yang penting untuk mencapai efektivitas berkomunikasi. Gerak tubuh bisa saja dipahami tepat sesuai konteks yang ingin kita bicarakan, tetapi kadang kala justru membuat salah paham dan menimbulkan konflik. Setiap pribadi yang sedang berada dalam komunikasi haruslah memiliki kemampuan untuk menangkap dan memahami gerak tubuh yang ada.
Setelah memahami tentang teknik berbicara dan bahasa tubuh, perlu disadari pula kemampuan untuk menerima dan menghargai relasi sebagai hal yang penting  Dalam komunitas, diperlukan adanya kemampuan menerima dan menghargai satu sama lain secara efektif. Melalui penerimaan dan juga sikap menghargai, komunikasi dalam komunitas dapat berjalan dengan baik dan menumbuhkan manfaat bagi pribadi yang mendiami komunitas tersebut. Dalam berkomunikasi, pribadi yang berinteraksi perlu memahami dan juga menghargai hal-hal yang dikomunikasikan agar menjadi interaksi yang bermanfaat.Â
Melalui sikap dasar menghargai pribadi lain dalam komunitas, relasi yang terjalin akan menjadi bagian dari buah formasi bagi setiap pribadi yang berinteraksi di dalamnya. Meskipun tidak mudah, menghargai relasi dengan pribadi lain dalam komunitas adalah suatu hal yang perlu diperjuangkan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang menunjang kehidupan komunitas.
Dengan demikian, kita tau bahwa kemampuan berkomunikasi adalah hal yang krusial dan fundamental bagi setiap pribadi. Tidak ada manusia yang hidup tanpa komunitas dan tanpa komunikasi dengan orang lain sebagai mahkluk sosial. Keterampilan komunikasi adalah hal yang menunjang hidup komunitas dengan segala aspeknya. Tanpa kemampuan berkomunikasi yang baik, relasi dan interaksi antarpribadi tidak akan berjalan formatif dan memberi dampak yang signifikan bagi perkembangan pribadi yang ada di dalamnya.Â
Maka, sebagai manusia kita harus memiliki kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan baik dalam kesadaran sebagai anggota komunitas. Melalui kesadaran akan pentingnya kemampuan komunikasi, setiap manusia diundang untuk ambil bagian dalam keberlangsungan hidup berkomunitas dimanapun mereka berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H