Tangisan Anak Menteri
Ayah aku bangga padamu...
Aku bangga punya Ayah yang di percaya banyak orang..
Di percayai ikut campur dalam negeri ini....
Berkurangnya kemiskinan di negeri ini...
Sudah terpampang jelas di benak para pemilihmu Ayah...
Tapi kini engkau mulai berbeda Ayah..
Setelah engkau jadi budak negara...
Engkau sibuk dengan urusanmu..
Tak ada waktu lagi untukku..
Bahkan untuk sekedar duduk bersamapun tak bisa..
Ayahh..Ayahh...Ayahh aku ingin seperti dulu...
Aku ingin mengulang masa – masa itu..
Aku butuh kasih sayangmu Ayah..
Mungkin Ayah merasa senang dapat memberiku materi yang lebih...
Ayah...tidak cukup hanya materi saja yang engkau berikan padaku..
Aku butuh kasih sayangmu..
Aku hanya minta waktu sedikit saja darimu..
Karna aku tak tahu...
Kapan tuhan akan menggambil nyawaku..
Hanya buku tulis teman sejatiku..
Ayah..aku hidup dengan penuh kesepian..
Merasa sepi di dunia yang semegah ini..
-UTY - Teknik Informatika B-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H