Mohon tunggu...
AdityoKristoforus
AdityoKristoforus Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seminari Menengah Santo Paulus Palembang

Hidup itu air. Ketika kita setia, maka hidup akan mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menapaki Jejak, Memaknai Hidup

13 Maret 2020   20:26 Diperbarui: 13 Maret 2020   20:27 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IDENTITAS BUKU

Nama Pengarang    : Ign. Elis Handoko SCJ

Judul Asli                    : Filosofi Air

Tahun Terbit             : 2008

Nama Penerbit         : Cahaya Pineleng

Kota Terbit                 : Jakarta

Cetakan Buku            : Pertama, Juli 2008

Tebal Buku                  : 27 + 140 halaman

Ukuran Buku              : 120 X 180mm

ISBN                                : 978-602-8037-09-9

B. PENDAHULUAN

Buku ini ditulis oleh Ign. Elis Handoko SCJ, Yang merupakan seorang pastor. Ia dilahirkan di kampung Sendang Agung, Kalirejo, Lampung, 23 Maret 1977. Setamat SMA lari ke bogor, Jawa Barat, Untuk memulai tahapan awal pendidikan imamat. Pendidikan filsafat - teologi dijalani di Yogyakarta, dalam naungan Kongregasi Imam - imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Semasa perjalan ke imamat dia suka menulis untuk beberapa majalah Katolik. Buku pertamanya yang digarap bersama rekan-rekannya  adalah "I don't know lah...".

Buku yang saya resensi adalah sebuah buku rohani berisi pengalaman penulis sebagai peristiwa berbagi atas  salah satu perspektif dalam melihat  dan memaknai hidup. Diharapkan dengan buku ini kita dapat memaknai simpul-simpul pengalaman hidup konkret yang akan kita tapaki dan jalani.

C. ISI RESENSI

... Hidup itu air. Ia mengalir. Ketika kita menjalani hidup, semuanya  mengalir, terus dan pasti. Karena waktu tiada pernah gagal bergulir, dan jejak nyata enggan mengingkar meniti hari di titian waktu. Dalam arus hidup seperti ini, satu yang bisa dilakukan hanyalah mengalami, merasakan, dan menikmati setiap riak aliran hidup.

Ketika penyadaran reflektif per pengalaman dibahasa ungkapkan, kentaralah bahwa alur hidup yang kita jalani masih menyisakan jejak. Jejak demi jejak yang disimak, diinterpretasikan secara baru, lalu dimaknai demi jalan hidup kedepan yang di tapaki. Lalu capaiannya adalah penyadaran reflektif yang mengetengahkan suatu makna bagi hidup yang dijalani. Inilah yang dimaksudkan dengan jejak memaknai hidup. 

Dalam buku ini ditekankan begitu pentingnya tataran konkret, untuk memberi pemaknaan bagi pengolahan hidup. Pengolahan yang menyelamatkan sisi pengalaman tertentu, meneguhkan ketahanan dan keyakinan diri, menata rasa yang simpang siur, membeningkan batin, dan menyentakkan harap di tengah himpitan sakit.

Pemaknaan demi pemaknaan yang dilakukan atas pengalaman tertentu pada gilirannya mengantarkan kita kepada suatu bangunan spiritualitas. Suatu bangunan rohani yang mencakup keterarahan batin, yang mengatasi keinginan diri. Ialah daya gerak sekaligus arah seluruh diri : cara berasa, berfikir, bersikap, dan bertindak. Ia mutlak diperlukan untuk pertumbuhan, pengembangan, dan perubahan, yang disitulah terletak kekuatan khas manusia.

Filosofi air berlatar sejarah hidup. Sejarah perjalanan waktu ke waktu yang menorehkan yakin di batin. Yakin akan limpah ruah penyelenggaraan Ilahi yang menopang dan memelihara hidup, dari hari ke hari. Pada banyak tahapan hidup yang hendak dijejaki, tak jarang kita digelayuti gelisah: mampukah, berhasilkah, mengecewakankah, gagalkah hidup saya nanti...?

Namun seringkali kita tidak sadar kegelisahan yang dihadapi tidak cukup berdasar. Kita kerap abai. Dalam aliran hidup yang kadang di atas  dan kadang di bawah, Pencipta tak pernah jera membantu kita sebagai citra-Nya. 

Keajaiban sebuah kesadaran. Ketika kita menyetiai hidup, semuanya mengalir. Namun ketika kita ditarik dan dipaksa untuk menyadari dan merumuskan keajaiban, lantas sesuatu yang semula terasa wajar menjelma menjadi sikap reflektif

Sikap reflektif punya ruang penyadaran, yakni internalisasi. Dengan internalisasi, kita dibantu untuk memusatkan perhatian, bersentuhan dengan gejolak hati, menjernihkan budi, menata perasaan yang simpang-siur, merefleksikan pengalaman, menyimpan peristiwa-peristiwa penting dalam ingatan, dan mengungkapkan penghayatan hidup dengan rasa seni.

Penyadaran adalah proses memasuki air dalam kontemplasi hidup, kita akan hanyut di romantisme kontemplasi, hidup wajar dan terus mengalir. Menghempas deras, membentur keras, dan membenam dalam. Jalanilah, setialah hidup! selebihnya... pastilah  Tuhan tambahkan diperjalanan.

Oleh karena itu dalam bentangan usia yang terus berjalan, teramat sayang kalau hal-hal baik yang boleh kita alami dan rasakan ditelantarkan begitu saja. Lagipula hal-hal baik itu tak lain merupakan karya kreatif Allah. Medan rahmat Allah terlibat, Allah peduli, Allah memelihara, melalui dan dalam  sejarah hidup kita.

D. KEUNGGULAN BUKU

Buku ini sangat berguna bagi mereka yang membutuhkan tata cara untuk melihat dan memaknai hidup dari pengalaman hidup sehari-hari

Buku ini terdiri dari beberapa sub-bab, sehingga pembaca tidak merasa bosan dalam membaca buku ini.

Kisah-kisah yang terdapat di dalam buku berasal dari kisah nyata penulis yang menarik

Buku ini baik untuk disuguhkan bagi kalangan remaja maupun dewasa khususnya yang mengimani Tuhan yesus sebagai juruselamatnya.

Setiap pergantian sub-bab terdapat gambar atau lukisan yang membantu kita untuk mengetahui makna setiap sub-babnya

Setiap akhir sub-bab terdapat makna yang disajikan dari peristiwa yang terjadi

E. KEKURANGAN BUKU

Walaupun bahasa yang digunakan termasuk mudah untuk dipahami, tapi terkadang terdapat kata yang sulit untuk dimengerti   

Cover masih kurang menarik minat untuk membaca

 F. SARAN

                                 Semoga setelah membaca buku ini kita dapat  menjadi lebih tertarik untuk melihat peristiwa atau kejadian sederhana yang terjadi di hidup kita. Tentu kita tidak mau pengalaman yang terjadi dalam hidup kita berlalu begitu saja. Oleh karena itu kita perlu menjadikan peristiwa pengalaman yang terjadi di hidup kita sebagai suatu permenungan refleksi yang dapat kita abadikan melalui sebuah tulisan, yang barangkali dapat membantu kita dan orang lain dalam menapaki jejak perjalanan hidup yang tidak kita tahu kapan berakhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun