Jawaban : "Untuk Pra produksi kesulitannya ada pada mencari talent, lalu pada akhirnya menggunakan teman untuk memainkan peran tersebut. lalu kesulitan untuk alat-alat karena di Cirebon sendiri jarang menyewakan peralatan untuk syuting film. Untuk lokasi, ada kendala dimana berbenturan schedule dengan kegiatan lain sehingga harus mengubah jadwal. Pada produksi, terdapat kendala dimana tempat yang dilakukan syuting sedang ada pembangunan. Akhirnya dilakukan voley dan dubbing untuk gangguan suara yang masuk.
Lalu ada adegan di masjid, yang seharusnya diperankan oleh anak kecil harus diganti oleh kriteria lain yaitu remaja. Pada post produksi terdapat kendala di sound dimana harus dilakukan dubbing dan voley. Lalu banyak continuity yang berantakan pada saat scene di meja makan."
8. Apa hal baru yang didapat dari pembuatan film ini ?
Jawaban : "Banyak hal baru yang di dapat. "Berdoa, Mulai" dari segi produksi adalah produksian yang paling bisa dinikmati prosesnya sejauh ini. Lalu bisa melakukan produksi bersama teman yang juga sudah terjun ke dunia film dan mempunyai pengalaman lebih. Lalu pada distribusi film saya mendapatkan banyak hal baru juga karena di film ini, saya pertama kali melakukan distribusi."
9. Apakah pernah menjadi minoritas dalam kehidupan pribadi ?
Jawaban : "Lebih di pertemanan karena kebanyakan teman-teman saya sendiri laki-laki. Namun hal itu bukan jadi pembeda atau pembatas dalam saya bergaul."
10. Usaha apa yang dilakukan hingga film "Berdoa, Mulai" berada di berbagai festival dan pemutaran alternatif ?
Jawaban : "Karena saya rajin mengikuti informasi dari akun-akun yang berkaitan dengan festival film dan penayangan alternatif di sosial media. Dan berdasarkan informasi disana, saya sering mensubmit."
11. Bagaimana cara menanggapi sebuah kegagalan pada sebuah kompetisi atau festival ?
Jawaban : "Pada awalnya memang sangat merasa patah hati karena tidak lolos submisi. Banyak pikiran seperti mempertanyakan apakah film saya jelek ? tapi suatu saat saya berbincang dengan teman saya, dan mengatakan barangkali buka filmnya yang jelek. Barangkali submisinya ditolak karena tidak cocok dengan tema festival yang diangkat.
12. Bagaimana perasaannya ketika filmnya ditonton oleh banyak orang ?