Mohon tunggu...
Aditya Wirananda
Aditya Wirananda Mohon Tunggu... Penulis - Biasa saja

Saya hanyalah kata ganti orang pertama dalam Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ananira

4 Mei 2012   10:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:44 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kapan lagi kita berbincang sampai larut?
Sambil memecah keheningan di teras rumahmu

Bukankah kamu pun masih ingat, Ananira
Saat rindu tak pernah mau hadir
Karena ia begitu malu pada kita

Apa kabarmu di surga, Ananira?
Semogabaik-baik saja,
Bukankah Tuhan tiada pernah memiliki kemustahilan?

Bagaimana keadaan surga saat ini, Ananira?
Adakah hangat sebagaimana pelukanku disana?
Semoga ya,
Bukankah Tuhan menyampaikan pelukanku padamu, Ananira?

Ananira,
Bukankah darahku tetap mengalir di nadimu?
Sebab degupmu pun masih setia di jantungku

Ananira,
Bukankah aku tetap menjadi melodi dalam tiap senandungmu?
Sebab kau pun tetap menjadi tokoh utama dalam ceritaku

Ananira,
Kutahu pergimu sekadar alasan untuk dapat merinduku
Sama sekali bukan untuk meninggalkanku
Bukan benar begitu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun