Mohon tunggu...
Aditya Wardani
Aditya Wardani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Newton taught me force, Einstein taught me relativity, but life teaches me resilience 💡

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Studi Empiris SMA Surya Buana Malang 2024: "Walk to Gather, Close to Nature"

27 November 2024   08:01 Diperbarui: 27 November 2024   08:05 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama rombongan SMA Surya Buana Malang di Pantai Parangtritis (Sumber: dokumen pribadi penulis)

Studi Empiris SMA Surya Buana Malang: “Walk To Gather, Close To Nature”

Menapaki Jejak Alam dan Kekayaan Budaya Nusantara Di Yogyakarta

 

Pada bulan Februari tahun 2024 ini, SMA Surya Buana Malang telah sukses menyelenggarakan salah satu program sekolah Studi Empiris ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tema “Walk To Gather, Close to Nature”. Dalam perjalanan yang berlangsung tanggal 5-7 Februari 2024, siswa/i SMA Surya Buana Malang tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang alam dan budaya nusantara di Yogyakarta, tetapi juga membuka cakrawala baru dalam menciptakan pengalaman berharga yang menginspirasi kebersamaan.

Rombongan Studi Empiris SMA Surya Buana Malang berangkat dari Kota Malang pukul 20.00 WIB pada Hari Senin, 5 Februari 2024 dan sampai di Masjid Jami’ Maulana Maghribi, Bantul tepat saat adzan shubuh 6 Februari 2024 berkumandang . Dengan antusiasme dan semangat petualangan, perjalanan menapaki keindahan pantai selatan Jawa yang melekat dengan cerita Ratu Kidul ini dimulai. Petualangan seru menggunakan jeep fun offroad melintasi gumuk pasir dengan medan yang menantang dan menyusuri keindahan Pantai Cemara Sewu, Pantai Widuri, Pantai Parangkusumo, Pantai Parangtritis, dan berakhir di Pantai Parangendog.

Setiap langkah perjalanan ini, rombongan disapa hangat oleh matahari terbit dan disambut oleh panorama ombak yang indah. Disini para siswa belajar bahwa segala sesuatu itu butuh keberanian dan proses perjalanan yang berliku untuk bisa melihat hasil yang menakjubkan.

Foto Jeep Fun Offroad Gumuk Pasir Parangkusumo (Sumber: dokumen pribadi penulis)
Foto Jeep Fun Offroad Gumuk Pasir Parangkusumo (Sumber: dokumen pribadi penulis)

Tepat pukul 09.30 WIB, rombongan mengakhiri destinasi selatan Pulau Jawa ini setelah makan pagi di Rumah Makan Tirto Segoro, Parangtritis.

Perjalanan berlanjut dengan singgah sebentar di Pabrik Bakpia Pathok 25. Bakpia Pathok adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang sangat terkenal. Pabrik Bakpia Pathok 25 yang berlokasi di Daerah Ngampilan, Yogyakarta ini tidak hanya menyuguhkan bakpia saja sebagai oleh-oleh, tetapi juga camilan lain seperti kue lapis, wingko babat, geplak, kue mangkok, dll. 

Pukul 12.30 WIB, rombongan sampai di lingkungan kampus utama Universitas Ahmad Dahlan yang terletak di Jalan Ringroad Selatan Kecamatan Banguntapan, Bantul. Kedatangan rombongan Studi Empiris disambut dengan baik oleh tim PMB UAD di Gedung Utama Lantai 10 Ruang Kaca. Universitas Ahmad Dahlan adalah institusi pendidikan swasta yang terkenal di Yogyakarta. Kampus yang merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Yogyakarta ini berhasil memperoleh predikat top 10 terbaik PTS di Indonesia dan terakreditasi Unggul menurut BAN-PT. Disini siswa/i peserta studi empiris mendapatkan wawasan tentang berbagai disiplin ilmu di perguruan tinggi. Tak hanya itu, siswa/i juga mendapatkan mendapat informasi mengenai jalur masuk perguruan tinggi UAD, potensi karir di masa depan, serta mendapat test minat bakat gratis dari Universitas Ahmad Dahlan yang dikhususkan untuk siswa/i SMA Surya Buana Malang. Harapannya, kunjungan kampus ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa/i agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan semangat untuk meraih prestasi.

Kunjungan Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)
Kunjungan Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)

Perjalanan Studi Empiris tak berhenti disitu, kunjungan meluas ke Museum Sonobudoyo yang terletak di pusat Kota Yogyakarta. Museum tertua di Yogyakarta ini menyajikan koleksi yang beragam dan kaya akan sejarah, serta budaya Jawa. Mulai dari artefak-artefak bersejarah hingga karya seni tradisonal seperti alat musik tradisional, wayang, topeng, dan batik, siswa/i diperkenalkan pada kekayaan warisan budaya yang patut dibanggakan. Salah satu keunikan dari museum ini adalah adanya perpaduan warisan budaya dengan inovasi modern, yaitu teknologi Virtual Reality (VR) yang dapat melakukan perjalanan maya melintasi dimensi waktu mengamati kehidupan masa lampau. Adanya teknologi ini semakin memperkaya pengalaman wisata, yang memungkinkan peserta Studi Empiris untuk merasakan keindahan warisan budaya secara interaktif dan mendalam. Tentu melalui kegiatan ini harapannya generasi muda dapat memahami nilai-nilai, tradisi, dan praktik budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, serta memperhatikan pentingnya melestarikan warisan budaya nusantara, khususnya budaya jawa agak tidak tergerus peradaban.

Kunjungan Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)
Kunjungan Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Sumber: dokumen pribadi penulis)

Perjalanan ke Yogyakarta tak lengkap rasanya jika tidak menjelajahi suasana malam yang hidup dan ramai di Malioboro. Di sepanjang jalan Malioboro ini dipenuhi penjual kali lima, penjual keliling, wisatawan, hiburan musisi dan seniman, hingga kereta kuda (delman). Berbagai warung makan yang khas disebut angkringan dan pedagang kuliner sangat mudah ditemukan disini. Selain itu jalanan Malioboro juga menawarkan tempat belanja yang menarik mulai dari pasar tradisional seperti Pasar Beringharjo hingga pusat perbelanjaan modern untuk membeli oleh-oleh khas Yogyakarta seperti kaos, batik, kerajinan tangan, tas, gantungan kunci, dan souvenir lainnya. Kental dengan budaya jawa yang ramah tamah dan sopan, membuat siapapun yang berkunjung selalu disambut dengan baik di kota ini.

Studi Empiris selama kurang lebih dua hari satu malam yang penuh dengan petualangan dan pembelajaran ini, bukan hanya sebuah perjalanan biasa. Ini adalah sebuah kisah perjalanan di awal tahun 2024 yang menapaki jalan kebersamaan, keindahan alam, dan keragaman budaya nusantara yang semoga bisa menjadi momen tak terlupakan saat menempuh pendidikan di SMA Surya Buana Malang.

(Aditya Wardani)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun