Bagorejo, 10 Agustus 2024 – Dalam rangka mendukung program nasional penurunan angka stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif kelompok 009 Desa Bagorejo mengadakan kegiatan “Sosialisasi Gerakan Anti Stunting (GENTING) dan Demo Masak Produk Inovasi” di Balai Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024. Acara ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN yang berfokus pada upaya pencegahan stunting di Desa Bagorejo.
Dihadiri oleh dua puluh empat ibu bersama bayi, balita, dan anak-anak yang diseleksi dari sepuluh Salak atau pos pelayanan Posyandu yang tersebar di Bagorejo. Dan beberapa tokoh penting, termasuk Bidan wilayah Dusun Ampeldento, Septi Wahyuni, A.Mdk., yang hadir mewakili Kepala Desa Bagorejo. Turut hadir pula Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 009, Totok Sudarmanto, S. Kom., M. Pd., yang memberikan dukungan dan arahan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Koordinator Desa KKN Kolaboratif kelompok 009, Ahmad Nawawi, yang menyampaikan pentingnya kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Dalam sambutannya, Ahmad Nawawi menekankan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam penyediaan makanan sehat yang dapat membantu mencegah stunting.
Selanjutnya, Dosen Pembimbing Lapangan, Totok Sudarmanto, S. Kom., M. Pd., memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat, khususnya dalam menangani isu-isu kesehatan seperti stunting. Septi Wahyuni, A.Mdk., dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN dan menggarisbawahi peran penting kolaborasi antara pemerintah desa dan perguruan tinggi dalam menanggulangi masalah stunting.
Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Rizka Widya Maharani, salah satu anggota kelompok KKN 009. Rizka memaparkan pentingnya pencegahan stunting sejak usia dini melalui pemberian asupan gizi yang seimbang dan berkualitas. Ia juga memberikan rekomendasi mengenai jenis makanan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang tepat untuk bayi, balita, dan anak-anak.
Sebagai bagian dari acara, dilakukan pula demo masak resep inovatif oleh Holisatul Almi dan Nurul Aini berupa puding jagung dan kacang hijau yang kaya akan serat, karbohidrat kompleks, serta protein yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan anak. Demo masak ini bertujuan untuk memberikan contoh konkret kepada para ibu tentang cara menyediakan makanan yang tidak hanya sehat dan bergizi, tetapi juga mudah dibuat serta mudah ditemui di desa Bagorejo dan disukai oleh anak-anak.
Sementara itu, menurut Yeni (33) acara semacam ini penting untuk diadakan sebagai sarana berbagi informasi dengan masyarakat khususnya para ibu untuk pemahaman pencegahan stunting. Dan juga sebagai sarana berbagi resep-resep unik, menarik dan tentunya sehat untuk tumbuh kembang anak.
"Acara seperti ini bermanfaat bagi ibu-ibu supaya dapat berbagi informasi dan pengetahuan seputar resep makanan yang sehat dan menarik bagi anak-anak." Ujarnya.
Acara ini mendapat respons positif dari para peserta dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Bagorejo. Melalui kegiatan dengan slogan "Bagorejo siap 0 Stunting" , mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 009 berkomitmen untuk terus mendukung program-program kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak di Desa Bagorejo.[Adit]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H