Mohon tunggu...
Aditya
Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sosiologi

Mengharap semua orang senang dengan pikiranmu adalah utopis. Keberagaman pikiran adalah keniscayaan yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengisi dan Memaknai Kemerdekaan dalam Perspektif Milenial

18 Agustus 2018   12:20 Diperbarui: 18 Agustus 2018   13:36 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Banyak yang bertanya, apakah negeri ini telah merdeka? Dan tak sedikit yang menjawab bahwa Indonesia belum merdeka. Bukan tanpa alasan mereka mengatakan tersebut, sebab di Indonesia tingkat kemiskinan lumayan tinggi, korupsi belum sepenuhnya dibasmi, hukum yang masih dapat dibeli dan masih banyak lagi.

Mengatakan Indonesia belum merdeka, sama saja kita tidak menghargai tumpah darah yang dikorbankan oleh para pejuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti kata Fiersa Besari, "Bagi saya pribadi, berkata negeri ini belum merdeka sama saja tidak menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang mati-matian untuk kemerdekaan negeri ini."

Dalam catatan maupun video dokumenter sejarah (Arsip Nasional RI), Indonesia secara de facto telah merdeka pada 17 Agustus 1945. Jadi sudah jelas bukan, bahwa Indonesia telah merdeka. Dan yang menjadi permasalahannya ialah, kita terlalu banyak berkomentar dan menyalahkan pemerintah, tanpa melakukan sesuatu untuk mengisi kemerdekaan tersebut.

Nah, jadi pertanyaannya adalah tinggal bagaimana kita mengisi kemerdekaan tersebut. Contohnya saja dengan berprestasi, mengabdi, berbagi dan masih banyak lagi cara-cara untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

1. Berprestasi

Generasi milenial terkenal dengan ciri khasnya yang aktif dibidangnya masing-masing, maka kamu harus sungguh-sungguh menggeluti bidangmu hingga akhirnya membuahkan prestasi.

Saya pribadi semasa SMA aktif dibidang seni tari modern & tradisional, saya menekuni hobi saya tersebut dan alhamdulillah pernah menyabet juara 1 diajang Audisi Menuju Bintang Kota Dumai tahun 2015, posisi ke-4  diajang Smanda Competition Talent tahun 2015, posisi ke-4  diajang Dance Holix Dumai tahun 2016. Lalu untuk tari tradisional saya menyabet harapan 1 diajang tari serampang 12 antar SMA se Kota Dumai tahun 2016.

Berawal dari hobi ternyata kita bisa kan mengisi kemerdekaan Indonesia, jadi apa yang kamu tunggu lagi? Mulailah tekuni hobi kamu dan berprestasi.

2. Mengabdi

Jika kamu tidak menonjol dalam prestasi maka kamu dapat mengabdi untuk negeri ini. Misalnya dengan berbakti kepada kedua orangtua, tergabung di paguyuban pemuda Desa, organisasi mahasiswa dan banyak lagi caranya.

Setelah saya berkuliah di Universitas Riau, saya tergabung dalam beberapa organisasi mahasiswa, salahsatunya adalah FORMADIKSI Universitas Riau. Saya banyak belajar tentang perjuangan dan pengorbanan, sebab kita harus mengorbankan materi, pikiran, tenaga, waktu dan memperjuangkan kepentingan mahasiswa yang dinaungi oleh FORMADIKSI Universitas Riau. Dan semoga lelah kita lillah dalam mengabdi.

3. Berbagi

Ini merupakan salah satu cara generasi milenial setelah berprestasi dan mengabdi dalam memaknai dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Berbagi tidak hanya sebatas berupa materi, tapi juga ilmu yang bermanfaat.

Saya dan kawan-kawan tergabung ke dalam sebuah Komunitas Peduli Pendidikan Kota Dumai, dan sudah beberapa kali menjalankan program kerja. Salahsatunya adalah Kelas Persiapan Kuliah yang diisi dengan berbagi ilmu kepada adik-adik yang masih duduk di kelas 1 & 2 SMA maupun yang akan masuk perguruan tinggi.

Dari hal-hal kecil yang kita lakukan, ternyata sudah mampu memaknai dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Jadi kita tidak sepantasnya mengatakan jika Indonesia belum merdeka, apalagi kita belum melakukan sesuatu yang berarti untuk negeri ini. Kamu tak harus melakukan hal-hal yang besar untuk sesuatu yang berarti, mulailah dari hal-hal yang kecil. Bukankah langkah kaki seribu diawali dengan satu langkah kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun