Bali united merupakan salah satu klub sepakbola dengan sejarah panjang yang berdiri pada tahun 1989, dengan nama awal yaitu Putra Samarinda Football Club. Putra Samarinda berlaga di Galatama dan kemudian menjadi Liga Indonesian sejak 1994-1995.
Perjalanan Putra Samarinda sebagai cikal bakal Bali United tidak mulus serta menemui kesulitan finansial sejak mengikuti Liga Galatama. Ditahun 2003 dengan mempertimbangkan banyak hal, Putra Samarinda dan Persisam akhirnya disatukan menjadi Persisam Putra Samarinda serta menggunakan lisensi Putra Samarinda untuk berlaga di liga Indonesia. Penggabungan dua klub ini tampaknya membawa angin positif, hal tersebut terbukti dengan menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia 2008-2009 dan mendapatkan tiket promosi ke liga kasta tertinggi di Indonesia (Indonesia Super League).
Berbicara prestasi yang pernah disabet oleh klub ini juga termasuk lumayan, pernah menjadi juara ke-3 Bali Island Cup 2015, perempat final Piala Presiden 2015, menduduki posisi ke-3 di ajang Bali Island Cup 2016, meraih posisi ke-4 pada ajang Piala Bhayangkara 2016 dan yang masih segar diingatan Runner Up Liga 1 Gojek Traveloka 2017.
Melihat Bali United diajang Piala Presiden 2018 kali ini tentu banyak pihak yang setuju jika Bali united telah menjelma menjadi sebua kekuatan baru dan menyihir publik dengan permainan apik serta gol-gol berkelas yang diciptakan melalui kaki-kaki pemainnya. Tak hanya itu Bali United dipergelaran Piala Presiden 2018 kali ini mendapat julukan "Pembunuh Finalis" usai menaklukan Borneo FC yang lolos hingga ke final pada Piala Presiden 2017 lalu dengan skor tipis.
Meski di rundung jadwal yang berdekatan, skuat bali united optimis mampu memetik kemenangan dari dua laga tersebut. Tidak menutup kemungkinan Bali United akan menyimpan sejumlah nama saat melawan Sriwijaya FC, mengingat bali Unted harus membagi fokus antara Piala Presiden 2018 dan AFC Cup 2018. Laga melawan Sriwijaya FC di Sradion Jakabaring akan menjadi ujian terberat bagi kedalaman Bali United jika pelatih menyimpan sejumlah nama dan pelatih harus memutar otak untuk merotasi pemainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H