Kata "pemimpin" berasal dari awalan "pe" dan akhiran "an", yang menunjukkan karakteristik yang dimiliki pemimpin. Mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun, dan menunjukkan atau mempengaruhi adalah semua arti dari kata pemimpin.Â
Kepemimpinan, menurut Dubin dalam Fiedler dan Chemers (1974), adalah tindakan pembuat keputusan dan pemegang kekuasaan. Setiap orang harus memiliki kepemimpinan, bukan hanya manajer atau atasan. Seorang pemimpin mampu menggerakkan timnya dengan visi, prinsip, dan jalan yang jelas lebih dari sekadar memberikan instruksi. Pemimpin yang baik juga dapat mendengarkan, mendorong, dan mendukung orang lain.Â
sosok yang akan menjadi pemimpin di masa depan adalah anak muda masa kini, dengan begitu jiwa kepemimpinan haruslah ditanamkan sejak dini dan diasah melalui pengalaman serta pengetahuan. Jiwa kepemimpinan penting untuk dimiliki anak muda terutama oleh para mahasiswa yang menjadi agent of change di masa yang akan datang, oleh karena itu, jiwa-jiwa kepemimpinan harus terus diasah dan dilatih, banyak hal yang bisa menjadi media untuk melatih jiwa kepemimpinan, antara lain adalah menjadi komting kelas.
Salah satu komting PDB unair mengatakan bahwa kepemimpinan penting bagi mahasisiwa untuk mengembangkan soft skill dan membantu dalam menata masa depan.Â
"Sikap kepemimpinan sangat penting bagi mahasiswa karena membantu mengembangkan keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan pemecahan masalah yang esensial untuk karier di masa depan." Ujar Grasia selaku komting kelas PDB unair2023/2024.
Mahasiswa PDB lain juga berpendapat bahwa untuk mengembangkan kepemimpinan peran organisasi juga penting dalam membangun jiwa kepemimpinan ini dan introspeksi diri menjadi hal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin.
"Untuk mengembangkan sikap kepemimpinan di masa depan saya akan mengidentifikasi keterampilan kepemimpinan, seperti komunikasi, pengambilan keputusan, dan empati. Kemudian terlibat aktif dalam organisasi atau proyek yang memberikan kesempatan memimpin, mengikuti pelatihan atau workshop kepemimpinan serta merefleksikan pengalaman dan belajar dari kesalahan untuk terus berkembang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H