Mohon tunggu...
Muhammad Aditya Setiajid
Muhammad Aditya Setiajid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mau belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kekayaan Kuliner Nusantara di Festival Capgomeh 2012

7 Februari 2012   03:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_160945" align="alignnone" width="360" caption="Hiasan Festival Capgomeh"][/caption]

Ketika mendengar ada Festival Capgomeh yang diadakan di arena PRJ mulai tanggal 3-12 Februari 2012 dalam rangka memperingati Tahun Baru Imlek 2563, yang terbayang adalah meriahnya barongsai, liong serta makanan-makanan khas Tiong Hwa lainnya. Karena ini kami sempatkan berkunjung kesana beberapa hari yang lalu.

[caption id="attachment_160946" align="alignnone" width="360" caption="Tiket Bisa ditukar Hadiah"]

1328584853587626062
1328584853587626062
[/caption]

Harga tiket cukup murah yaitu 10 ribu untuk week end dan 5 ribu untuk hari biasa. Asyiknya dengan tiket ini terdapat juga beberapa voucher untuk membeli minuman dan beberapa produk dengan harga diskon khusus. Selain itu tiket juga dapat ditukarkan dengan sebuah angpau yang dapat dipetik langsung di pohon angpao.

[caption id="attachment_160947" align="alignnone" width="360" caption="Naga Imlek"]

13285848961428646144
13285848961428646144
[/caption]

Suasana imlek sudah mulai terasa di arena PRJ JIEXPO (Jakarta Internasional Expo) dengan hiasan naga dan pernak-pernik yang berwarna pink dan merah. Memasuki lapangan di dekat hall A dan Hall B, sudah berderet puluhan gerai yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman.

[caption id="attachment_160948" align="alignnone" width="360" caption="Dua Belas Shio dalam Mitologi Cina"]

1328584938100949790
1328584938100949790
[/caption]

Di tengah-tengah lapangan juga terdapat semacam panggung dimana hiburan tarian modern dengan dara-dara yang cantik sedang beraksi. Sementara di dalam hall puluhan kios membuka pameran sambil berjualan. Suasannya mirip dengan Pekan Raya Jakarta dalam skala lebih kecil. Sebuah lapangan dimana terdapat hiasan yang memamerkan dua belas hewan shio dalam mitologi Cina juga menjadi tempat yang menarik untuk berfoto.

[caption id="attachment_160949" align="alignnone" width="360" caption="Lontong Capgomeh"]

1328584977537270579
1328584977537270579
[/caption] [caption id="attachment_160950" align="alignnone" width="360" caption="Lontong Capgomeh"]
13285850052074161273
13285850052074161273
[/caption]

Kebetulan waktu sudah menunjukan sekitar pukul satu siang, maka mata pun segera beredar mencari makanan yang cocok di lidah. Makanan pertama yang menarik tentui saja Lontong Cap Go Meh. Lontong ini penjualnya seorang ibu Tiong Hwa setengah baya yang tampak anggun dan cantik. Mungkin hanya berjualan khusus untuk acara ini.

Lontong Capgomeh sendiri sebenarnya sejenis lontong yang diberi kuah dengan santan meriah. Telor rebus, dan juga berbagai jenis sayuran. Rasanya cukup sedap walaupun masih mirip dengan lontong biasa yang bukan Cap Go Meh. Saya sendiri tidak tahu kenapa lontong ini disebut Lontong Capgomeh.

[caption id="attachment_160951" align="alignnone" width="360" caption="Martabak India"]

13285850411298552724
13285850411298552724
[/caption] [caption id="attachment_160952" align="alignnone" width="360" caption="Martabak India"]
13285850651286936720
13285850651286936720
[/caption]

Selain itu ada juga gerai Martabak India dari Gang Madras. Penjualnya cukup mencolok seorang lelaki berkulit cukup legam. Martabak India sendiri saya cicipi dan ternyata lebih merupakan martabak telor dengan berbagai macam sayuran di dalamnya. Minimal sudah pernah mencicipi  masakan India di PRJ, kata saya dalam hati.

[caption id="attachment_160953" align="alignnone" width="360" caption="Mie Tik tik"]

1328585129834509460
1328585129834509460
[/caption] [caption id="attachment_160960" align="alignnone" width="360" caption="Aneka Masakan Tiong Hwa"]
13285855311957361906
13285855311957361906
[/caption]

Berbagai jenis makanan Nusantara juga ada seperti Sate Padang, Empek-empek, Gudeg dan sebagainya. Namun ada beberapa stand yang juga menjual masakan Tiong Hwa dengan masakan daging babi . Tentu saja ini khusus bagi yang boleh menikmati daging tersebut.

[caption id="attachment_160954" align="alignnone" width="360" caption="Laksa Medan"]

13285851661477693555
13285851661477693555
[/caption] [caption id="attachment_160958" align="alignnone" width="360" caption="Kerak Telor"]
1328585491143217823
1328585491143217823
[/caption]

Sebuah stand yang menjual Laksa Medan, Emie dan berbagai makanan khas lain juga ada . Dan tidak ketinggalan beberapa gendongan yang menjual “Kerak Telor” khas Betawi.

[caption id="attachment_160955" align="alignnone" width="360" caption="Barongsai"]

13285852182114327289
13285852182114327289
[/caption]

Tentu saja hiburan berupa Barongsai dengan suara gendangnya yang memekakkan telinga ikut meramaikan festival ini. Namun yang memberi kesan mendalam adalah banyaknya kuliner Nusantara yang dapat kita pilih. Ingin mencicipi. Silahkan dating ke festival ini. Tidak jauh-jauh cukup ke PRJ Kemayoran. Siapa tahu dapat hadiah menarik dari pohon angpao.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun