Mohon tunggu...
Aditya Putra Pratama
Aditya Putra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Jurusan Komunikasi UPN Veteran Jatim. Masih belajar mengungkapkan isi otak dalam sebuah tulisan. Suka apapun yang berhubungan dengan musik 🎼🎧😈

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Anti Kemapanan? Memangnya Sudah Pernah Merasakan Mapan?

13 Maret 2016   08:12 Diperbarui: 13 Maret 2016   09:56 6672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto: sekelompok punk yang sedang berbagi nasi di pinggir jalan (Film: Punk In Love)"][/caption]Punk! Bukan sekedar genre musik. Punk juga digunakan sebagai budaya yang diterapkan langsung dalam kehidupan sebagian manusia. Punk dijadikan sebagai kiblat dari seluruh sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Tapi ada juga yang sekedar suka punk dari segi musik. Contohnya saya, saya sekedar suka musik punk. Tidak lebih. Saya hanya suka bagaimana mereka menulis lirik lagu yang berisi cacian dan makian terhadap seluruh sistem pemerintahan yang menindas dan membawakannya seolah sedang berorasi dalam suatu demonstrasi untuk sebuah perubahan yang lebih baik.

Tapi bagaimana dengan punk yang terkesan bersikap anarkis? Tidur sembarangan di teras rumah orang, menjarah makanan di warung, menumpang kendaraan umum dengan paksa, serta masih banyak lagi. Apa mereka berbeda dengan punk yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, keadilan, serta solidaritas antar sesama manusia? Saya rasa sih hanya soal pemahaman tentang punk yang kurang dari beberapa orang yang masih menerapkan sikap anarkis tersebut.

Dan pasti alasan beberapa orang yang menyebut dirinya punk dan masih melakukan beberapa tindakan anarkis tersebut cuma satu, anti kemapanan. “Kami tidur sembarangan karena saya anti kemapanan, kami menyetop truk dan naik ke dalam bak truk karena juga saya anti kemapanan. Kami begini karena kami anti hidup mapan.” Begitulah kurang lebihnya saat saya menanyai seorang punk mengapa banyak anak punk yang tidur sembarangan setelah ada event musik punk.

Apa sih anti kemapanan itu? Anti dengan hidup mapan? Memangnya sudah pernah merasakan enaknya hidup mapan? Mungkin begini, ada orang yang sengaja anti kemapanan karena dia sudah benar-benar bosan dengan hidup mapan dan mereka ingin berbagi dengan orang lain. Dan ada juga yang anti hidup mapan karena dia sudah berusaha untuk hidup mapan tetapi tidak pernah tercapai, akhirnya mereka membencinya. Tapi bagaimana jika misalnya dia bilang anti kemapanan lalu menjarah apa yang ada dalam warung dan kebetulan dia mendapatkan sebungkus nasi komplit dengan ayam goreng serta sambelnya ditambah dengan sebungkus es teh? Apa itu kurang mapan? Hehehe.

Namun prinsip anti kemapanan di sini sebenarnya bukanlah seperti semua itu. Yang dimaksud anti kemapanan adalah anti dengan keteraturan dalam hidup dengan segala peraturan-peraturan yang ada. Intinya, kita dapat berekspresi sebebas-bebasnya dalam hidup kita tetapi harus tetap melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar.  Jadi, kita tidak perlu patuh dengan waktu  dan aturan yang mengatur kegiatan kita setiap harinya.

Tetapi kebanyakan anak punk di Indonesia masih salah mempersepsikan apa arti anti kemapanan. Percuma jika menyetop truk di perempatan jalan lalu naik ke dalam bak truk tersebut untuk menuju ke venue event punk, tapi di saku celananya masih terdapat rokok satu pack yang masih belum dibuka. Jika dipikir baik-baik, walaupun celananya sobek-sobek dan dipenuhi banyak emblem dari band favoritnya, mengapa uang yang digunakan membeli rokok tadi tidak digunakan saja untuk naik bus untuk menuju ke venue event? Mungkin alasan mereka sepele, “Kita anti kemapanan!” Hahaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun