Mohon tunggu...
adityasaputra
adityasaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas airlangga

saya sebagai mahasiswa baru di universitas airlangga, yang memulai langkah awal mewujudkan sebuah mimpi besar menjadi pengusaha. saya memiliki hobi berolahraga basket. saya suka belajar hal baru karena rasa keingintahuan yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Artikel Opini: Limbah Busa di Sungai Kalisari Damen

25 November 2024   08:38 Diperbarui: 25 November 2024   09:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/02/192451178/sungai-di-surabaya-penuh-busa-akibat-akumulasi-limbah-domestik#google_vignette

Sungai Kalisari Damen, di kawasan Mulyorejo, Surabaya, tertutup busa putih pada  Agustus 2022. Sebagai kota metropolitan, Surabaya tidak lepas dari tantangan pengelolaan limbah domestik. Fenomena busa tebal ini, menurut Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton), disebabkan oleh limbah rumah tangga seperti detergen yang tidak terolah sebelum masuk ke sungai.

Busa yang muncul di Sungai Kalisari Damen adalah hasil dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas rumah tangga di sekitar kawasan tersebut. Pemakaian detergen dan sabun cuci yang terus meningkat di kawasan ini memperburuk kondisi. limbah cair ini sering kali tidak melalui proses pengolahan yang memadai sebelum dialirkan ke sungai. Akibatnya, limbah cair ini mengalir begitu saja, membawa bahan kimia berbahaya, yang kemudian terakumulasi di rumah pompa, begitu pompa ini menyala maka terjadi berbusa dan menutupi permukaan Sungai.
Kurangnya infrastruktur pengolahan limbah menjadi tantangan terbesar dalam mengatasi pencemaran seperti ini. Meskipun banyak perumahan modern di Surabaya, sebagian besar masih belum dilengkapi dengan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang efektif. Akibatnya, limbah cair rumah tangga, yang seharusnya diolah terlebih dahulu, terbuang begitu saja ke sungai.

Solusi: Pengelolaan Limbah dan Edukasi Lingkungan 

  1. Pembangunan Infrastruktur Pengolahan Limbah
    Pemerintah Kota Surabaya perlu segera menyediakan fasilitas pengolahan limbah cair di kawasan perumahan. IPAL komunal bisa menjadi solusi yang efektif untuk menanggulangi limbah domestik yang terus meningkat.
  2. Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
    Masyarakat perlu diberi edukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah yang benar, terutama tentang penggunaan detergen yang ramah lingkungan. 
  3. Penegakan Hukum dan Insentif
    Pemkot Surabaya harus memperketat pengawasan dan menegakkan peraturan mengenai pengelolaan limbah rumah tangga. Selain itu, insentif diberikan kepada masyarakat atau perumahan yang menerapkan sistem pengelolaan limbah yang baik.

Fenomena busa di Sungai Kalisari Damen sebagai pengingat bahwa pengelolaan limbah domestik yang buruk dapat membawa dampak serius terhadap lingkungan perkotaan. Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan sistem yang lebih baik demi keberlanjutan lingkungan hidup. Dengan langkah konkret, sungai-sungai di Surabaya dapat kembali bersih dan mendukung kehidupan, bukan hanya menjadi saluran limbah domestik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun