Saran saya, kurangi membaca novel. Mulailah dengan buku sejarah, biografi, dan pemikiran.
Sejarah membantu mengenal masa lalu dan masa depan. l'histoire se répète.
Biografi membantu kita mengenal role model sebagai panutan diri.
Buku pemikiran tokoh seperti Demokrasi Kita (hatta), Detik-detik yang menentukan (B.J. Habibie), dari Soekarno hingga SBY (Prof Tjipta Lesmana) atau bahkan The Histoy of God karya Karen Armstrong yang sedang tenar saat ini. Bacalah pemikirannya, resapi apa yang lihat, dan sikapi pemikiran secara objektif dan rendah hati.
Lebih banyak membaca juga dapat memperkaya diksi, selain latihan menulis yang harus kita lakukan.
Maka kesimpulannya
Mari menulis.
Tulislah hal yang berkualitas. Yang menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu
Caranya?
Lebih banyak membaca, Lebih banyak menulis. Baca, lalu tulis. Tulis yang kau baca. Tulis yang kau pikirkan. Tulis yang kau rasakan
Percayalah, duna akan lebih baik dengan tulisanmu.