Simon Sinek dalam sebuah tayangan TEDx mengungkapkan, struktur otak manusia didesain menerima informasi sesuai dengan tipenya. What, How, dan Why.
Bila kita ingin masuk pada bagian otak yang menggerakkan, mempengaruhi pengambilan keputusan. Mulailah dengan Why.
Mulailah menulis lebih dalam tentang "mengapa". mengapa ini penting. Mengapa mereka harus percaya. Mengapa keyakinan anda penting bagi dunia - dan bagi para pembaca itu sendiri
Presiden Soekarno dalam propagandanya mengatakan "Berdikari adalah konsepsi yang menggetarkan dunia barat, membuat para imperialis takut bergemetar pada new emerging forces".
Ia mengatakan apa yang ia percaya. Mengapa ini penting bagi dunia - bagi pembacanya. Lalu kita semua turut mendukung apa yang ia usung. Konsepsi itu melegenda hingga kini, berdiri diatas kaki sendiri menjadi trademark nasionalisme untuk melawan produk asing dalam konteks penjajahan baru / neo kolonialisme.
HIPMI UI 2012, organisasi yang pernah saya pimpin setahun lalu pun berawal dari believeness. "Kami percaya bahwa kewirausahaan adalah bagian dari pergerakan mahasiswa untuk indonesia yang lebih baik". Maka seluruh anggota percaya, bisnis yang mereka jalankan bukanlah profit sempit semata. Harus ada imbal balik bagi stakeholder, bagi Indonesia, dan bagi dunia yang lebih baik.
Sekali lagi, ini tentang apa yang anda percaya. Kan kenapa ini penting bagi dunia, dan bagi mereka yang membacanya.
Lalu soal lainnya, Â menulis memang menggerakkan, dengan catatan tulisannya cukup baik untuk dibaca.
Bagaimana tulisan yang baik? Yang diksinya tepat, pesannya sampai dan menginspirasi.
Mulailah dengan membaca banyak hal. Garbage in garbage out. Tak ada yang dibaca, tak akan ada bahan untuk menulis
Bacalah apa saja yang menarik anda, lalu tuliskan. Baca, tulis, baca, lalu tulis. Anda akan terbiasa menyebarkan ilmu yang anda dapat