Era digital mempermudah penyebaran informasi palsu atau manipulasi data. Profesional sering menghadapi dilema antara menjaga keakuratan data dan tekanan untuk mengikuti tren.
Contoh Tantangan: Seorang akuntan menggunakan perangkat lunak keuangan yang ternyata memanipulasi data laporan keuangan perusahaan, melanggar prinsip transparansi.
Solusi:
-Pastikan perangkat lunak berasal dari vendor tepercaya yang memiliki sertifikasi keamanan.
-Lakukan cross-check data secara manual atau dengan sistem independen.
-Terapkan kode etik untuk penggunaan teknologi dengan transparansi.
3. Etika dalam Media Sosial
Banyak profesional menggunakan media sosial untuk promosi. Namun, mereka harus tetap mematuhi batasan etika, seperti menjaga profesionalisme dan tidak menyebarkan informasi menyesatkan.
Contoh Tantangan: Seorang pengembang perangkat lunak menciptakan aplikasi keamanan data yang mematuhi standar privasi global, seperti GDPR.
Solusi:Â
-Adakan pelatihan penggunaan media sosial yang sesuai dengan profesi.