Mohon tunggu...
aditya rahman
aditya rahman Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mahasiswa

Hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malam 17 Agustus Semakin Meriah dengan KKN Kolaboratif di Desa Kemuningsari Lor

19 Agustus 2023   20:32 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.KKN Kolaboratif 150 

Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan budaya dan sejarah yang melimpah, merayakan kemerdekaannya setiap tahun pada tanggal 17 Agustus. Perayaan Hari Kemerdekaan ini bukan hanya menjadi momen penting bagi masyarakat di kota-kota besar, tetapi juga di desa- desa yang tersebar di seluruh negeri. 

Salah satu contohnya adalah Desa Kemuningsari Lor, yang memperkaya semangat peringatan kemerdekaan dengan melibatkan KKN Kolaboratif (Kuliah Kerja Nyata) dalam rangka memeriahkan malam 17 Agustus.

Dalam konteks perayaan kemerdekaan, KKN Kolaboratif di Desa Kemuningsari Lor memiliki merayakan semangat kemerdekaan dengan cara yang berbeda dan bermakna. Salah satu aspek menarik dalam perayaan kemerdekaan di Desa Kemuningsari Lor adalah kegiatan bersholawat dalam rangka memeriahkan malam 17 Agustus. Bersholawat adalah tradisi Islami di mana umat muslim menyanyikan pujian dan doa kepada Nabi Muhammad SAW. 

Dalam konteks perayaan kemerdekaan, bersholawat menjadi wujud harmoni antara semangat keagamaan dan nasionalisme. Kegiatan bersholawat tidak hanya dilakukan oleh warga Muslim, tetapi juga diikuti oleh masyarakat dari berbagai latar belakang agama. Ini menjadi contoh konkret bagaimana perbedaan keyakinan dapat diperdalam menjadi alat pemersatu, mengingatkan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga bersama.

dok.KKN Kolaboratif 150 
dok.KKN Kolaboratif 150 

Bersholawat dalam perayaan 17 Agustus di Desa Kemuningsari Lor memiliki makna mendalam. Pujian kepada Nabi Muhammad SAW adalah juga pujian atas nilai-nilai kedamaian, keadilan, dan persaudaraan, yang merupakan pondasi utama bagi Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila. Pesan-pesan tersebut diapresiasi oleh seluruh masyarakat, terlepas dari latar belakang agama atau suku. 

Kegiatan bersholawat juga menjadi wujud nyata bagaimana budaya lokal dan agama dapat menginspirasi dalam membangun semangat kebangsaan. Perpaduan antara elemen-elemen keagamaan dan nasionalisme menciptakan suasana yang penuh rasa syukur dan semangat persatuan. Malam 17 Agustus di Desa Kemuningsari Lor tidak hanya menjadi perayaan semata, tetapi juga menjadi kesempatan untuk merenung dan berbuat lebih baik.

Sebagai contoh inspiratif, Desa Kemuningsari Lor mengajarkan bahwa cinta tanah air tidak hanya sebatas simbol atau kata-kata, melainkan sebuah perbuatan nyata yang menghasilkan dampak positif bagi masyarakat. Semoga semangat semacam ini terus bersemi di seluruh penjuru tanah air, mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk kebaikan dan persatuan adalah tugas bersama yang tak pernah berakhir. Desa Kemuningsari Lor berubah menjadi pusat perayaan yang penuh semangat. Mahasiswa dan masyarakat desa bersatu dalam rangkaian acara seperti lomba- lomba tradisional, yang menggambarkan perjuangan dan semangat kemerdekaan. 

Perayaan ini juga memadukan unsur budaya lokal dengan semangat nasionalisme, menciptakan suasana yang unik dan mengesankan. Pengibaran bendera merah-putih, nyanyian lagu kebangsaan, dan sambutan dari tokoh masyarakat menjadi momen yang sangat berkesan. Seiring berjalannya waktu, semoga Kolaboratif semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang berarti dan bermanfaat bagi semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun