Mohon tunggu...
Aditya Pratama
Aditya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Empowering Youth, Shaping Tomorrow: Positive in Action, Strong in Character

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bukan Penggiringan Opini: Murni Kajian Studi, Pilihan Kotak Kosong yang Perlu Disimak Masyarakat Pangkalpinang

17 Oktober 2024   19:46 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:50 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pangkalpinang 2024, isu mengenai kotak kosong telah menjadi perbincangan yang hangat. Sebagian pihak menuduh bahwa kajian akademis terkait dampak sosial-ekonomi dari pilihan kotak kosong adalah sebuah penggiringan opini yang telah "dikongkalikong" demi mengarahkan publik untuk memilih pasangan calon tunggal. Tuduhan semacam ini menodai nilai-nilai intelektual yang mendasari kajian tersebut dan mengabaikan pentingnya ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang objektif dan kritis.

Mengapa Kajian ini Bukan Penggiringan Opini?

Penting untuk dipahami bahwa kajian tentang dampak sosial-ekonomi pilihan kotak kosong berangkat dari analisis akademis yang didasarkan pada data dan studi empiris, bukan dari kepentingan politik tertentu. Kajian ini bukanlah upaya untuk menakut-nakuti atau memanipulasi pilihan masyarakat, melainkan upaya untuk membuka wawasan publik tentang implikasi yang mungkin timbul jika opsi kotak kosong mendominasi dalam pemilihan.

Dalam kajian tersebut, dampak ekonomi yang berpotensi terjadi adalah pembengkakan anggaran akibat pemilihan ulang, yang akan menguras dana publik. Sumber daya yang bisa dialokasikan untuk program-program kesejahteraan masyarakat terancam tergerus oleh biaya administratif pemilihan ulang yang tidak perlu. Ini merupakan fakta yang didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa biaya pemilihan ulang bisa mencapai hingga puluhan bahkan ratusan miliar rupiah, uang yang seharusnya bisa digunakan untuk pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur .

Studi yang Perlu Disimak

Kajian ini menekankan perlunya masyarakat Pangkalpinang untuk berpikir jernih dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang valid. Pilihan kotak kosong memang sah secara hukum, namun bukan berarti pilihan tersebut tanpa konsekuensi. Dalam kondisi di mana pembangunan ekonomi daerah tengah mengalami tekanan akibat faktor-faktor eksternal seperti ketergantungan pada komoditas tambang, Pangkalpinang memerlukan stabilitas politik dan kepemimpinan yang kuat untuk menjaga roda pemerintahan tetap berjalan lancar.

Tuduhan bahwa kajian ini merupakan penggiringan opini adalah refleksi dari sikap anti-intelektual yang justru mengaburkan substansi persoalan. Hal ini menyoroti kebutuhan akan lebih banyak diskusi berbasis data, bukan spekulasi yang tak berdasar.

Menjawab Tuduhan "Kongkalikong"

Tuduhan bahwa kajian ini hasil dari kongkalikong dengan pihak tertentu untuk menggiring publik merupakan asumsi yang tidak berdasar. Kajian ini lahir dari niat tulus untuk memberi pemahaman kepada publik mengenai risiko dan manfaat dari berbagai pilihan yang tersedia. Justru, dengan adanya kajian ini, masyarakat didorong untuk lebih kritis dalam menentukan sikap di Pilkada.

Masyarakat Pangkalpinang perlu menilai kajian ini sebagai bentuk tanggung jawab akademis, bukan instrumen politik. Dengan data yang tersedia, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menimbang pilihan mereka, sehingga keputusan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi masa depan kota mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun