Mohon tunggu...
Aditya Pratama
Aditya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Empowering Youth, Shaping Tomorrow: Positive in Action, Strong in Character

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyak Event, Sedikit Keuntungan, Pelaku UMKM Pangkalpinang Soroti Hilangnya Estetika dalam Bazar

16 Oktober 2024   18:38 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:04 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dengan harga sewa stand yang mencapai Rp 1-2 juta per acara, beberapa pelaku usaha kecil merasa kesulitan untuk mencapai titik impas, apalagi mendapatkan keuntungan.

Dalam beberapa kasus, event-event ini malah membebani pelaku UMKM karena mereka harus mengeluarkan modal tambahan untuk dekorasi stand dan stok produk, namun omzet yang dihasilkan jauh di bawah harapan. 30% pelaku UMKM yang disurvei melaporkan bahwa mereka hanya meraih keuntungan tipis atau bahkan mengalami kerugian selama partisipasi mereka di acara bazaar Pangkalpinang.

dokpri
dokpri

Pendapat Akademisi

Dari sisi akademis, jurnal tentang Event Management and Economic Impact menekankan bahwa kualitas dan konsep estetika event sangat mempengaruhi daya tarik konsumen dan efektivitas promosi produk. 

Penelitian ini menyebutkan bahwa event yang dirancang dengan fokus pada estetika, tema yang kuat, dan pengalaman pengunjung mampu meningkatkan nilai brand dan pendapatan pelaku usaha hingga 50% lebih tinggi dibandingkan event yang hanya mengutamakan kuantitas tanpa mempertimbangkan kualitas.

Aditya Pratama., S.E., CCSME. Aktivis dan pegiat Ekonomi kreatif dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang juga Putra Daerah Pangkalpinang, menyoroti, "Event bazaar dan festival UMKM seharusnya menjadi kesempatan strategis untuk mempromosikan produk lokal dengan cara yang kreatif dan inovatif. 

Ketika konsepnya hanya berfokus pada hiburan tanpa memperhatikan aspek estetika dan branding, maka tujuan utamanya sebagai ajang promosi akan hilang. Pelaku UMKM hanya akan dirugikan karena tidak mendapatkan eksposur yang layak, sementara biaya partisipasi tetap tinggi."

Ketika sebuah event hanya dijadikan ajang gagah-gagahan untuk menyaingi yang sudah punya nama, esensinya hilang. Lebih parah lagi, jika dendam pribadi membuat kita menghasut satu sama lain. Apakah prestasi harus diukur dengan menjatuhkan yang lain?  

Harapan untuk Perbaikan

Melihat situasi ini, pelaku UMKM di Pangkalpinang berharap agar penyelenggara lebih memperhatikan kualitas acara, dengan penekanan pada estetika yang mendukung branding produk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun