[caption caption="Penampilan Divock Origi di depan mulut gawang Stoke City di Stadion Anfield, Minggu. Foto: Peter Powell-EPA"][/caption]Stadion Anfield bergitu bergemuruh setelah peluit panjang pertandingan yang mempertemukan antara sang tuan rumah Liverpool dengan Stoke City ini ditiup oleh wasit Mark Clattenburg, Minggu (10/14/2016). The Reds—julukan Liverpool—berhasil memenangi pertandingan ke-31 di Premier League ini dengan skor 4-1.
Talenta muda hebat rasa-rasanya selalu muncul tiap musim bergulir di Premier League. Kali ini Divock Origi, pemain yang memulai laga di bangku cadangan ini yang berhasil mencuri perhatian. Pemain berkewarganegaraan Belgia ini menggantikan Sheyi Ojo begitu memasuki babak kedua. Dan ia pun sukses membayar kepercayaan Jurgen Klopp, manajer Liverpool, dengan mencetak brace alias dua gol (50’, 65’) ke gawang Stoke City yang dikawal oleh Jakob Haugaard. Dua gol Liverpool lainnya dicetak oleh Alberto Moreno (8’) dan Daniel Sturridge (32’). Sedangkan Stoke City hanya mampu membalas lewat Bojan Krkic (22’).
Selain itu, Origi juga tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepaskan tembakan dengan total tiga tembakan. Dua kali tembakannya mengarah ke gawang dan dua-duanya berbuah gol.
Jurgen Klopp pun tak kuasa menahan perasaan bahagia atas raihan yang dicapai oleh striker berusia 20 tahun itu.
“Divock telah belajar segala sesuatu dari saya,” canda Klopp ketika ditanya tentang penampilan Origi, sebagaimana dilansir oleh The Guardian. “Ketika dia datang ke sini, semuanya berbeda baginya pada awalnya. Harapan yang sangat tinggi karena dia adalah striker yang benar-benar bagus tapi dia punya banyak masalah cedera. Dia menggunakan cedera terakhir untuk bekerja pada kekuatan tubuhnya dan sekarang dia harus memakai baju yang berbeda. Anda dapat melihat rasa percaya diri juga.”
Pantas saja Klopp sangat bangga dengan penyerang mudanya ini. Apa yang dicapai oleh pemain bernomor punggung 27 ini tentu akan menjadi harapan baginya dan juga The Kopites—julukan suporter Liverpool—untuk menjadi striker tumpuan di masa depan.
Origi sendiri merupakan pemain baru bagi Liverpool. Dia dibeli dari klub Perancis, Lille pada musim panas 2014 dengan nilai 10 juta GBP. Namun, ia tak langsung mengenakan seragam Liverpool karena dipinjamkan selama satu musim ke Lille. Baru memasuki musim 2015/2016 ini, Origi resmi membela klub yang bermarkas di Anfield ini.
Menilik karir juniornya, Origi merupakan produk akademi KRC Genk, sebuah klub besar di Belgia. Namun, pada tahun 2010 ia dibeli oleh Lille dan menjadi pemain junior di klub yang bermarkas di Stade Pierre-Mauroy itu. Ia menjalani debut profesional bersama Lille pada musim 2012/2013. Selama berseragam Lille, Origi mencatatkan 89 penampilan dengan 16 gol di semua kompetisi. Raihan yang sudah cukup membuat Liverpool kepincut untuk memilikinya. Dan musim ini, Origi sudah 29 kali berseragam Liverpool dan menyarangkan 8 gol di semua kompetisi. Capaian yang cukup baik untuk pemain usia 20 tahun di musim perdanya di Premier League.
Bagaimana dengan karirnya di timnas Belgia? Penyerang yang akan berusia 21 tahun pada tanggal 18 April ini nanti sudah mengemas 16 caps dan mencetak 3 gol. Dengan usianya yang masih muda, ia tentu akan menjadi striker masa depan bagi timnas Belgia.
Di tahun 2016 ini, Origi belum sekalipun dipanggil oleh pelatih Marc Wilmots untuk membela panji negaranya. Tapi jika ia mampu menyuguhkan penampilan impresif, bisa jadi ia akan menjadi salah satu pemain Belgia yang akan berlaga di Euro 2016 Perancis pada bulan Juni nanti.
Dengan segala talenta yang dimilikinya, Livepool dan timnas Belgia patut bangga padanya. Namun, Liverpool tentu butuh untuk ‘melindungi’ Origi dari godaan klub-klub besar lainnya yang sudah pasti sangat menginginkan jasa pemain kelahiran Oostende ini.