Mohon tunggu...
Aditya Pradana
Aditya Pradana Mohon Tunggu... Guru - Pemuda yang ingin selalu berprogres

lahir dari keluarga yang sederhana tapi tidak takut untuk bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kombinasi Aplikasi Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting sebagai Media KBM Daring Sejarah di SMA Negeri 1 Purwantoro

3 Juni 2022   19:59 Diperbarui: 3 Juni 2022   20:20 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis : Aditya Pradana

Latar Belakang

Dunia sedang diuji dengan pandemi covid-19 sehingga menyebabkan pembelajaran dialihkan ke rumah secara daring. Pembelajaran daring tentu membutuhkan tambahan media karena pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. Media pembelajaran yang dimaksud merupakan berbagai platform pendidikan yang tersedia di telepon seluler dan membutuhkan jaringan internet. Jaringan internet di setiap daerah berbeda-beda,

 ada yang stabil dan ada pula yang kurang stabil. Jaringan internet yang dimiliki guru maupun siswa di SMA Negeri 1 Purwantoro terkadang stabil, namun tak jarang pula sulit oleh karena itu, guru perlu memilih media yang praktis, hemat kuota dan dapat dijangkau di 

beberapa wilayah yang jaringan internetnya kurang stabil, namun hendaknya mempertimbangkan adanya tatap muka walaupun secara tidak langsung. Adanya tatap muka secara tidak langsung minimal muncul wajah gurunya membuat siswa tetap merasa dijelaskan oleh guru sehingga tidak sekedar dikirimkan materi. Pembelajaran di tengah-tengah jaringan internet yang tidak stabil 

dengan mempertimbangkan adanya tatap muka secara tidak langsung salah satunya dapat diatasi dengan

mengombinasikan berbagai macam media supaya pembelajaran tetap efektif. Media yang dipilih penulis untuk dikombinasikan adalah Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting. Ketiga media tersebut membutuhkan jaringan internet, namun masih tetap dapat digunakan di tempat yang jaringan internetnya kurang stabil.

Rumusan Masalah

  • Bagaimanakah cara mengombinasikan Aplikasi Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting supaya pembelajaran sejarah efektif ?

Tujuan

  • Untuk mengetahui cara mengombinasikan Aplikasi Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting supaya pembelajaran efektif

Pembahasan

Aplikasi Whatsapp mempunyai berbagai macam fitur diantaranya, Gallery untuk menambahkan foto, Contact untuk menyisipkan kontak, Camera untuk mengambil gambar, Audio untuk mengirim pesan suara, Maps untuk mengirimkan berbagai koordinat peta, bahkan Dokumen untuk menyisipkan file berupa dokumen.

 Berbagai fitur tersebut tentu semakin menambah kemudahan dan kenyamanan berkomunikasi melalui media online (Jumiatmoko, 2016). Aplikasi Whatsapp juga mempunyai fitur berbagi informasi, mengirim gambar berupa foto-foto bahkan juga dapat merekam suara serta video (Sartika, 2018), dapat melakukan percakapan melalui menu chat, dapat meng-copy, dapat men-delete, atau mem-forward pesan, dan percakapan di grup chat (Trisnani, 2017)

Aplikasi Google Classroom mempunyai fitur membuat dan mengatur tugas kelas dengan cepat dan mudah, memberikan umpan balik kepada siswa langsung secara efisien, dan berkomunikasi bersama siswa tanpa terbatas oleh ruang dan waktu (Fauziyah dkk, 2019). 

Assigments (tugas) Penugasan disimpan dan dinilai pada rangkaian aplikasi produktivitas google yang memungkinkan kolaborasi antara guru dan siswa atau siswa kepada siswa. Grading (pengukuran) Google Classroom mendukung banyak skema penilaian yang berbeda. 

Guru memiliki pilihan untuk melampirkan file ke tugas dimana siswa dapat melihat, mengedit, atau mendapatkan salinan individual. Communication (komunikasi) Pengumuman dapat diposkan oleh guru ke arus kelas yang dapat dikomentari oleh siswa yang memungkinkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa (Durahman, 2018)

Aplikasi Zoom Meeting adalah salah satu platform yang paling banyak digunakan belakangan ini, salah satu mungkin karena layanannya gratis dan memiliki fitur salah satu fitur unggulannya adalah dapat berbagi layar dan juga berbagi persentasi, yang dapat membantu proses pembelajaran. Zoom Video Communications Inc, 2016). 

Zoom Meeting juga fitur meeting online yang memungkinkan terlaksananya pembelajaran secara face to face meskipun tidak berada di satu tempat. Ada beberapa fitur dari media Zoom Cloud Meeting yang digunakan pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran seperti Schedule, mute & unmute, record, chat, dan whiteboard. (Mubarok dkk, 2020).

Adanya berbagai fasilitas yang dimiliki oleh ketiga media tersebut, penulis memanfaatkan fasilitas dari Whatsapp diantaranya Grup Whatsapp fungsinya untuk memudahkan pendataan siswa yang sudah bergabung dalam satu kelas, setelah semua siswa bergabung di grup, penulis memanfaatkan fitur penyimpan kontak. 

Menyimpan kontak siswa fungsinya untuk memudahkan dalam proses penilaian dan pengontrolan keaktifan siswa. Pengontrolan keaktifan dengan cara dihubungi secara pribadi terkhusus bagi siswa yang kurang aktif atau terkendala dalam proses KBM daring.

Penulis memanfaatkan fitur di Google Classroom yaitu fitur Forum untuk membuka diskusi, fitur Tugas Kelas digunakan untuk daftar hadir, penyampaian materi, penilaian dan tugas. Fitur Topik sebagai penanda di setiap pertemuan KBM daring, sehingga file-file menjadi lebih rapi dan memudahkan siswa untuk mengakses tugas dan materi.

Penulis memanfaatkan fitur Zoom Meeting diantaranya fitur Record yang digunakan untuk merekam saat menjelaskan materi di slide power point atau file dalam format yang lain, Share Screen untuk menampilkan slide power point atau bahan pembelajaran, Audio untuk menjelaskan materi pada saat share screen dan Camera Video untuk menampilkan wajah guru.

Materi pembelajaran sejarah mempunyai KD antara C2-C4 sehingga siswa hanya perlu memahami, menerapkan dan menganalisis, sehingga untuk membelajarkan KD sesuai kurikulum cukup dengan menjelaskan menggunakan record video dengan aplikasi zoom meeting, kemudian diberikan tugas yang sesuai dengan capaian KD.

Pembelajaran sejarah juga bukan pembelajaran layaknya sains yang harus ada praktikum, eksperimen dan lain sebagainya. sehingga dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting sudah cukup memadai.

Cara penulis mengombinasikan Aplikasi Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting supaya pembelajaran sejarah efektif adalah: Guru membuat grup kelas mata pelajaran sejarah, kemudian guru memperkenalkan diri, dilanjutkan siswa, guru menyimpan nomor siswa yang sudah memperkenalkan diri, guru melakukan cek list kelengkapan siswa di setiap grup kelas mata pelajaran sejarah. 

Selanjutnya, guru membuat Kelas Baru pada Google Classroom, kemudian siswa diminta join melalui link yang di-share di grup Whatsapp. Demikian tadi langkah-langkah sebelum memulai pembelajaran perdana mata pelajaran sejarah.

Langkah untuk memulai KBM daring sejarah adalah guru menyiapkan materi dengan memanfaatkan fitur Record pada aplikasi Zoom Meeting, dengan pertimbangan fitur Record dapat menampilkan rekaman layar laptop, suara guru, wajah guru dan resolusi videonya lebih kecil, sehingga siswa mudah untuk mengunduhnya. 

Selanjutnya guru membuat link daftar hadir dan memposting materi pada Google Classroom dengan memanfaatkan fitur schedule pada Google Classroom. Untuk memulai KBM daring, guru membuka KBM dengan salam, doa, pemberian motivasi, link daftar hadir di grup Whatsapp, kemudian masing-masing siswa menjawab salam, berdoa dan mengisi daftar hadir. 

Kemudian guru menyampaikan apersepsi di grup Whatsapp, setelah apersepsi siswa diminta menyimak penjelasan materi pada Google Classroom, selanjutnya masing-masing konfirmasi kepada guru di kolom komentar Google Classroom bahwa sudah selesai menyimak video pembelajaran. Kemudian kegiatan diskusi dilakukan di fitur Forum pada Google Classroom. 

Setelah pembelajaran selesai, siswa diberikan tugas yang dishare oleh guru pada Google Classroom di fitur Tugas. Pembelajaran selesai, guru menyimpulkan materi pembelajaran dan menutup KBM daring di grup Whatsapp.

Siswa yang tidak mengisi daftar hadir dianggap tidak mengikuti KBM daring, kemudian guru mendaftar nama-nama siswa yang tidak mengisi daftar hadir yang dikirim ke grup Whatsapp setiap kelas. Siswa yang tidak mengikuti KBM daring diminta menyampaikan alasannya. Jika tidak ada konfirmasi selama 3x berturut-turut selama KBM daring, maka guru menyampaikan kepada wali kelas, supaya mendapat tindakan khusus.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Cara penulis mengombinasikan Aplikasi Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting supaya pembelajaran sejarah efektif adalah dengan memanfaatkan beberapa fitur di setiap aplikasi sesuai kebutuhan.

 Saran

Sebaiknya guru mempelajari lebih lanjut terkait perkembangan fitur-fitur dari Aplikasi Whatsapp, Google Classroom dan Zoom Meeting, sehingga pembelajaran semakin menarik.

 

DAFTAR PUSTAKA

Durahman. (2018). Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Multimedia Pembelajaran Kemenag Kabupaten Cianjur. Jurnal Diklat Keagamaan, 215-221.

Inc, Z. V. (2016). Zoom Video Communications Inc.

Jumiatmoko. (2016). Whatsapp Messenger Dalam Tinjauan. Wahana Akademika, 52-66.

Mahfuz Rizqi Mubarak, N. W. (2020). Zoom Cloud Meeting : Media Alternatif dalam Pembelajaran Maharah Kalam di Tengah Wabah Virus Corona (Covid-19). Arabiyatuna, 212-226.

Sartika. (2018). Kegunaan Whatsapp Sebagai Mediinformasi Dan Media. Medium, 15-26.

Trisnani. (2017). Pemanfaatan Whatsapp Sebagai Media Komunikasi Dan Kepuasan Dalam Penyampaian Pesan Dikalangan Tokoh Masyarakat. Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, 1-12.

Ula Nisa El Fauziah 1, L. S. (2019). Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas), 183-191.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun