Mohon tunggu...
Aditya Perdana
Aditya Perdana Mohon Tunggu... Lainnya - moviegoer-turn-writer

Penggemar film dan musik yang ingin mencurahkan buah pikirannya ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bisa Tampilkan Ultraman dan Gamera, Sekuel 'Godzilla x Kong' Bakal Dahsyat

23 Juni 2024   06:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   06:08 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube Warner Bros. Indonesia

Siapa yang sudah nonton film Godzilla x Kong: The New Empire? Melihat capaian box office film ini, sepertinya tidak berlebihan untuk bilang kalau sebagian besar dari kita sudah menontonnya. Bahkan, mungkin lebih dari satu kali. Film garapan sutradara Adam Wingard (Godzilla vs Kong), yang diproduksi oleh Legendary Pictures dan didistribusikan oleh Warner Bros. 

Pictures ini, sukses memperoleh pendapatan kotor sebesar $571.2 juta (Box Office Mojo). Dengan perkiraan anggaran produksi antara $135 juta-$150 juta (Variety.com, Deadline.com), capaian tersebut mengantarkan Godzilla x Kong menjadi film terlaris kedua pada tahun 2024 (per bulan Mei 2024), film Monsterverse terlaris, serta film dalam waralaba Godzilla dan King Kong terlaris sepanjang masa.  

Tidak mengejutkan bila kemudian sekuel dari film ini sudah memperoleh lampu hijau. Kabarnya, David Callaham (Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings) akan menjadi penulis ceritanya. Callaham pernah berkontribusi menuliskan draf awal cerita film Godzilla (2014) sebagai film pembuka pada waralaba Monsterverse. 

Kehadiran Callaham nampaknya sesuai dengan harapan dari Adam Wingard agar sekuel Godzilla x Kong lebih fokus pada Godzilla. Sayangnya, sang sutradara telah dikonfirmasi tidak akan kembali untuk sekuel ini karena kesibukan pada proyek film A24 Onslaught. Posisi sutradara akan diisi oleh Grant Sputore yang dikenal lewat film sci-fi I Am Mother (2019) yang dibintangi oleh Hillary Swank.  

Cerita lanjutan Godzilla x Kong ataupun proyek-proyek Monsterverse lainnya belum diketahui secara pasti. Tetapi, ada banyak cerita potensial untuk dikembangkan, dan karakter-karakter monster menarik untuk dilibatkan. Sejauh ini, Monsterverse telah menampilkan para Titans berdasarkan karakter-karakter milik Toho Co., Ltd., seperti Godzilla, King Ghidorah, Mothra, Rodan, dan Mechagodzilla, serta karakter ciptaan Merian C. Cooper dan Edgar Wallace, yaitu Kong. Semua itu dapat terwujud setelah pendiri dan CEO Legendary Entertainment saat itu, Thomas Tull, sukses memperoleh lisensi karakter-karakter tersebut. 

Seharusnya, film dan/atau serial dari Monsterverse dapat melebarkan sayap untuk menampilkan karakter-karakter di luar semesta-nya Toho. Dua karakter populer yang punya potensi membuat heboh Monsterverse adalah alien raksasa Ultraman dan kura-kura raksasa Gamera. Loh, bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan berikut! 

ULTRAMAN

Siapa yang tidak kenal dengan karakter tokusatsu paling populer dari Jepang ini? Ultraman adalah alien raksasa dari Planet M-78 Nebula (atau Land of Light) yang datang ke Bumi untuk melindunginya dari serangan para kaiju. Karakter ini diciptakan oleh sutradara / sinematografer Eiji Tsuburaya, bersama Tetsuo Kinjo, visual artist Tohl Narita, dan sutradara / produser Kazuho Mitsuto. Mendiang Eiji Tsuburaya juga co-creator dari karakter Godzilla loh.  

Serial TV pertama Ultraman diproduksi oleh Tsuburaya Productions dan rilis pada tahun 1966-1967. Kesuksesan serial TV tersebut telah melahirkan banyak serial TV dan film Ultraman hingga saat ini. Salah satunya adalah film Shin Ultraman (2022) garapan sutradara Shinji Higuchi (Shin Godzilla) yang berhasil menjadi film dalam waralaba Ultraman terlaris, serta masuk nominasi Pictures of the Year dan Director of the Year pada penghargaan Japan Academy Film Prize Ke-46.       

Shin Ultraman (Sumber: Variety.com)
Shin Ultraman (Sumber: Variety.com)

Kehadiran Ultraman di Monsterverse punya potensi memperkaya dan memperdalam mitos Titans. Masih ingat dengan monster naga berkepala tiga bernama King Ghidorah? Pertama kali muncul di Monsterverse pada film Godzilla: King of the Monsters (2019), King Ghidorah dikisahkan sebagai mahkluk extraterrestrial yang datang ke Bumi pada masa lampau. 

Tidak diketahui secara pasti tujuan utama dari kedatangan King Ghidorah ke Bumi. Kekosongan kisah tersebut dapat menjadi ruang kreativitas untuk proyek-proyek Monsterverse mendatang yang dikaitkan dengan kisah Ultraman. 

Legendary Pictures dapat mengambil elemen cerita pada film Invasion of Astro-Monster (1965). Pada film tersebut, penonton diperkenalkan dengan ras alien Xiliens dari Planet X yang sering menjadi target serangan King Ghidorah. Xiliens meminta bantuan manusia untuk mengalahkan King Ghidorah dengan cara "meminjam" Godzilla dan Rodan ke Planet X. 

Ternyata, Xiliens menipu penduduk bumi, karena selama ini sebenarnya King Ghidorah adalah senjata rahasia milik Xiliens. Mereka hanya menginginkan Godzilla dan Rodan di bawah kendali pikiran mereka untuk menguasai Bumi.  Di Monsterverse, Xiliens dapat diperkenalkan sebagai archenemy dari para Ultraman. Kisah perseteruan kedua ras alien tersebut sebagai latar belakang invasi alien ke Bumi dapat menjadi plot baru untuk potensi trilogi film Monsterverse mendatang. 

Sebagai alternatif, Legendary Pictures dapat mengadopsi kisah pada komik Godzilla: Rulers of Earth (2013-2015) dari IDW Publishing. Kali ini, invasi alien dilakukan oleh Cryogs, ras alien yang dapat berubah bentuk. 

Mereka memiliki senjata pamungkas, yaitu monster Trilopods yang dapat menyerap kekuatan. Magita, ratu Trilopods dengan tinggi mencapai 960 meter (lebih dari 3 kali lipat tinggi Godzilla), dapat menjadi 'bos terakhir' di trilogi baru Monsterverse. Untuk menghadapi ancaman ini, mau tidak mau Godzilla harus kembali team-up dengan Kong, serta dibantu oleh para Titans Bumi lainnya dan pastinya Ultraman. 

Tentu saja, supaya menarik, Legendary perlu membuat peran Ultraman lebih misterius dengan misi tersembunyi (kita akan kembali ke sini ketika membahas Gamera ya). Penonton pun juga pasti tidak keberatan melihat adu kuat Godzilla's Breath dengan Spacium Beam-nya Ultraman. Who will win?

Magita, ratu Trilopods (Sumber: Wikizilla.org)
Magita, ratu Trilopods (Sumber: Wikizilla.org)

GAMERA

Gamera adalah kura-kura raksasa prasejarah yang bisa terbang (hingga ke luar angkasa) dan mengeluarkan semburan api. Ide awal penciptaan Gamera dikembangkan oleh Yonejiro Saito, sutradara Noriaki Yuasa, pengusaha / Presiden Daiei Film-saat itu Masaichi Nagata, produser / wakil presiden Daiei Film-saat itu Hidemasa Nagata, dan penulis Niisan Takahashi. 

Kaiju ini muncul pertama kali di film Gamera, the Giant Monster (1965) yang diproduksi oleh Daiei Film. Pada awalnya, film tersebut dimaksudkan sebagai pesaing dari film-film Godzilla dari Toho. Kini, Gamera telah menjadi ikon Jepang tersendiri dengan total 12 film, 1 original net animation (ONA), 1 film pendek, dan 1 film dokumenter. 

Gamera (kiri) di serial TV 'Gamera Rebirth' (Sumber: Netflix)
Gamera (kiri) di serial TV 'Gamera Rebirth' (Sumber: Netflix)

Semua versi Gamera digambarkan memiliki kedekatan dengan manusia, terutama anak-anak, dan alam. Bahkan, sampai rela mengorbankan diri untuk melindungi mereka. Selain itu, Gamera juga memiliki kemampuan supernatural, seperti telepati dan reinkarnasi. Di beberapa versi lainnya, Gamera juga dianggap sebagai dewa. 

Pada serial animasi Netflix, Gamera Rebirth (2023), seluruh kaiju, termasuk Gamera, adalah makhluk hidup buatan yang diciptakan oleh perabadan kuno untuk mengendalikan kelebihan populasi umat manusia. Caranya? Kurang lebih ya seperti Thanos yang "membunuh" setengah populasi alam semesta. Namun, Gamera berhasil diprogram ulang oleh seorang tokoh pemberontak untuk menjadi pelindung umat manusia dari kaiju lainnya.   

Legendary Pictures dapat mengadopsi tema pembunuhan massal umat manusia tersebut dengan merujuk kembali event di Godzilla: King of the Monsters. Ingat kan kalau Titans diyakini oleh Emma Russell dan para ecoterrorists sebagai sistem pertahanan Bumi alamiah untuk menjaga keseimbangan alam? 

Ketimbang alamiah, bagaimana kalau ternyata Titans adalah bentuk kehidupan buatan yang diciptakan oleh para manusia peradaban kuno untuk mengendalikan kesejahteraan di Bumi? 

Anda mungkin bertanya bagaimana bisa manusia peradaban kuno menciptakan artificial lifeforms seperti Titans dalam skenario ini. Di sinilah, Legendary Pictures dapat membuat koneksi keterlibatan Ultraman di Monsterverse: Ultraman sudah pernah datang ke Bumi sejak ratusan ribu tahun yang lalu. Untuk apa? Untuk mencari tempat hidup yang baru seiring semakin sekaratnya kehidupan di Planet M-78 Nebula sebagai akibat overpopulation yang sudah terlanjur berlarut terjadi. 

Singkat cerita, mereka melakukan secret invasion ke Bumi layaknya fenomena alien yang sering diberitakan media massa. Ultraman melakukan perjanjian dengan manusia kuno untuk membantu perkembangan teknologi maju, salah satunya terkait artificial lifeforms, bila manusia bersedia membantunya. 

Percobaan yang dilakukan akhirnya melahirkan para Titans. Gamera dapat menjadi salah satu yang pertama diciptakan. Kisahnya dapat mengambil latar waktu jauh sebelum kemunculan Godzilla pada tahun 1954 sehingga menempatkannya sebagai prekuel dari film-film Monsterverse sebelumnya.  

LISENSI KARAKTER ULTRAMAN DAN GAMERA

Untuk dapat menampilkan Ultraman dan Gamera, Legendary Pictures harus terlebih dahulu memperoleh lisensi masing-masing karakter dari Tsuburaya Productions dan Kadokawa Corporation. Menurut berbagai sumber, kepemilikan lisensi karakter Ultraman di luar Jepang sempat menjadi perselisihan legal bertahun-tahun (2009-sekarang) antara Tsuburaya Productions dengan beberapa pihak, seperti Chaiyo Productions (Thailand), UM Corporation (Jepang), Ultramega - cabang dari Beijing Tianyue Oriental Culture Media Co., Ltd. 

selaku pemegang lisensi resmi UM Corporation di Tiongkok, serta BlueArc Group - trio perusahaan Tiongkok (Blue Magic Culture Communications, BlueArc Culture Communications and Blue Arc Animation) yang diberikan lisensi oleh UM Corporation dan TIGA Entertainment. Sementara itu, lisensi karakter Gamera dimiliki oleh Kadokawa Corporation setelah mengakuisisi Daiei pada awal tahun 2002. 

Sebelumnya, Daiei dinyatakan bangkrut pada tahun 1971 dan diakuisisi oleh Tokuma Shoten yang kemudian mendirikan Daiei Film pada tahun 1974. Setelah akuisisi oleh Kadokawa Corporation, Daiei ini menjadi bagian dari Kadokawa Pictures.       

Toho, pemilik lisensi karakter Godzilla, telah beberapa kali berkolaborasi dengan Tsuburaya Productions dan Daiei. Pada tahun 2021, Toho dan Tsuburaya Productions serta Khara dan Toei sepakat untuk menciptakan proyek Shin Japan Heroes Universe, yang salah satunya menghasilkan film Shin Ultraman. 

Sedangkan, untuk Gamera, Toho terlibat dalam pendistribusian trilogi film Gamera (1995-1999) melalui kolaborasi dengan Daiei. Kolaborasi-kolaborasi tersebut terbukti sukses secara kritik dan finansial, sehingga dapat menjadi justifikasi Legendary untuk menggabungkan karakter-karakter dari Toho, Tsuburaya Productions, dan Kadokawa Corporation di Monsterverse yang dijamin akan membuat heboh para pencinta film monster dalam beberapa tahun ke depan.                 

     

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun