Poster pertama menampilkan tiga benda penting yang nampaknya berkaitan dengan tokoh utama dan Ultraman. Ketiga benda tersebut adalah pin logo SSSP, Beta Capsule (alat transformasi menjadi Ultraman), dan kalung.Â
Pada kalung, tertulis informasi mengenai pemiliknya, yaitu Shinji Kaminaga, seorang petugas SSSP kelahiran tahun 1996. Ini mengindikasikan bahwa Shinji Kaminaga adalah karakter manusia dari Ultraman.Â
Nama karakter tersebut berbeda dengan nama karakter utama di serial TV Ultraman. Di serial TV tersebut, nama karakter manusia dari Ultraman adalah Shin Hayata, Sub-Kapten dari Science Special Search-Party (SSSP).
Dengan demikian, Shin Ultraman kemungkinan berada pada kontinuitas lini masa yang berbeda. Di dunia Ultraman, konsep multisemesta merupakan bagian integral dari jalan cerita. Bukan tidak mungkin Shin Ultraman menceritakan kisah alternatif dari Ultraman original.Â
Di satu sisi, film ini seolah berposisi sebagai soft remake dari serial TV originalnya. Di sisi lain, film ini juga menjadi bagian dari multisemesta Ultraman sehingga tetap menghargai keberadaan versi original.Â
Kostum Ultraman pertahankan elemen klasik dengan perubahan mendasar
Tampilan kostum Ultraman di film Shin Ultraman terlihat sama atau serupa dengan versi serial TV-nya. Para fans yang mengikuti kisah Ultraman pada masa itu tentu akan merasakan nostalgia.Â
Tetapi, bila diperhatikan dengan seksama, terdapat perbedaan kecil namun mendasar pada kostumnya: Ultraman tidak memiliki fitur Color Timer yang terletak di bagian dada.Â
Color Timer merupakan salah satu ciri khas utama Ultraman yang paling populer. Menurut informasi dari website m-78.jp, Ultraman memperoleh Color Timer melalui prosedur operasi.Â
Fitur ini diperlukan sebagai mekanisme alarm yang memberitahu Ultraman ketika kekuatannya mulai berkurang dengan cara berkedip warna merah. Bila Ultraman kehabisan energi, maka Color Timer akan berwarna hitam.