Pembaruan informasi tersebut mencakup sistem pelacakan visual yang memungkinkan para pelanggan untuk melacak dinamika proses pengiriman barang mulai dari tahap pemesanan hingga tahap penyampaian kiriman.Â
Ketika pelanggan mendapatkan informasi real-time tentang lokasi pasti kiriman barang dan posisi staf pengiriman, pelanggan dapat dengan mudah memperkirakan waktu yang tepat kapan pengiriman akan selesai. Kondisi ini akan meningkatkan transparansi dan proses komunikasi dengan pelanggan.
Tracking System Memberikan Banyak Manfaat dalam Proses Pengiriman Barang
Merujuk situs iThink Logistics dan Econo-Courier, tracking system dalam proses pengiriman barang dapat memberikan berbagai manfaat atau keuntungan.Â
Pertama, proses interaksi dan komunikasi antara staf pengiriman dan pelanggan berlangsung secara transparan dan efektif. Kedua, beban kerja bagian customer service berkurang karena mereka tidak lagi harus menjawab setiap pertanyaan dan/atau keluhan pelanggan terkait status pengiriman barang, melainkan fokus pada isu pelayanan yang lebih penting.Â
Ketiga, konsumen dapat memperoleh kepastian mengenai status kiriman barang sehingga mengurangi customer anxiety (kecemasan pelanggan) dan buyer remorse (penyesalan pembeli). Keempat, proses penanganan pada kasus barang hilang atau salah kirim lebih efektif dan cepat.Â
Kelima, akuntabilitas terhadap aktivitas staf pengiriman meningkat. Keenam, mendorong proses pengiriman barang yang lebih ramah lingkungan. Ketujuh, produktivitas dan kredibilitas perusahaan pada akhirnya akan meningkat.
Fitur Tracking Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Konsumen E-Commerce
Berdasarkan Survei iPrice Group dan Parcel Perform terhadap lebih dari 80.000 konsumen di Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Thailand pada tahun 2018, sebanyak 36% konsumen menyatakan ketidakpuasan dalam pengalaman pengiriman e-commerce. Lebih dari 80% rating 1-bintang yang diberikan oleh konsumen berkaitan dengan minimnya status pengiriman.
Isu lain yang juga terkait dengan informasi status pengiriman, yaitu informasi waktu transit yang tidak sesuai estimasi. Mayoritas perusahaan jasa pengiriman lokal bahkan tidak menyediakan informasi estimasi waktu pengiriman.
Hal ini berdampak pada kinerja pelayanan customer service dimana terjadi rata-rata 4.6 kali kontak antara konsumen dan perusahaan pengiriman paket.