Mohon tunggu...
Tunggul Saka Adiddya
Tunggul Saka Adiddya Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dosen STAI KH Badruzzaman

Melatih raga untuk kembali pada ruh dan jiwanya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ora Perlu Dadi Wong Liya Dirimu Saja Sudah Hebat di Mataku.

18 September 2018   22:25 Diperbarui: 18 September 2018   22:40 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nunggang roso ngener ing panggayuh
naik pada perasaan, hanya untuk menuju impian    

lunging gadung mrambat krambil gading  
gegondel witing roso pangroso
nyancang jadi wasanane

seperti akar ubi merangkak naik pohon kelapa
pada akhirnya terkait dengan jatidiri yang sebenarnya
hanya dipandu oleh pohon perasaan

Mbrebes mili banyu saking langit
tibeng kedung lumembak ing pangkon
Anut nyemplung lelakon ngaurip
cumemplong roso atiku


air mata menetes dari langit
jatuh ke danau beriak di pangkuanku
terjun ke dalam cerita hidup
tenggelam dalam lega hatiku

Candrane wong nglangi
seperti orang berenang

ing tlogo Nirmolo
Candrane kumambang
ing sendang Sumolo

di Danau Nirmolo yang suci
seperti orang mengambang
di Danau Sumolo yang suci

Solan salin slagane manungso
mengubah topeng dan bentuk manusia

empan papan sasolah-bawane
esuk sore rino sawengine
ajur-ajer 'njing kahanan

tan lyan gegondelan
tarlen mung wit krambil gading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun