Mohon tunggu...
Aditya Octa
Aditya Octa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aditya Octa Indrawan

Terkadang Podcast di @Talk.Kompod Podcast dan Moto di @Babapicgram

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Demam Lato-Lato

20 Januari 2023   15:43 Diperbarui: 20 Januari 2023   15:52 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin berkembang nya zaman makan semakin pula teknologi semakin canggih. Tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi semakin meningkat. Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin canggih, makan teknologi juga ikut berkembang. 

Tentu nya tidak lupa pula, mulai dari bisa belanja secara online, pesan transportasi bisa melalui online dan main game juga pula bisa secara online. Banyak nya anak - anak, maupun remaja hingga orang tua yang senang bermain game dengan secara online, Dengan teknologi mobile handphone yang semakin canggih maka didukung pula adanya game - game mobile yang berkualitas untuk para anak - anak serta remaja untuk bermain. Hingga anak - anak zaman sekarang mereka lupa akan adanya permainan tradisional yang secara turun - temurun adanya dari dahulu yang mesti patut mereka mainkan. 

Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat dan mudah mendapatkan informasi, tentu nya menjadi hal mudah untuk sekarang mengetahui tren - tren apa saja yang menjadi viral di dunia maya. Terutama dengan demam nya virus bermain lato - lato . 

Lato - Lato menjadi permainan yang tengah digandrungi berbagai kalangan, bahkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski kini tengah menjadi tren di Indonesia, namun ternyata permainan itu sudah dimainkan sejak periode 1960-an. Lato-lato adalah mainan tradisional yang terdiri dari sepasang bola plastik atau karet yang terikat tali, sehingga membentuk bandulan. Pada bagian tengah benang antara kedua bola, terdapat pegangan khusus untuk digunakan pemain ketika menggerakkan lato-lato.

Dalam bahasa Sunda, lato-lato dikenal dengan istilah nok-nok, sedangkan dalam bahasa Jawa disebut sebagai tok-tok. Penamaan tersebut berasal dari suara yang ditimbulkan permainan ini. Meskipun lato - lato merupakan permainan yang sederhana. Akan tetapi memilik manfaat dalam hal menumbuhkan sikap pantang menyerah. Dapat mengoptimalkan gerakan motorik, serta melatih kesabaran dan mengalihkan dari kecanduan gadget. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun