Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi Tepat Agar Tidak "Jompo" di Jalan

24 Desember 2024   09:48 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tirto.id/jakarta-kian-macet-bodetabek-perlu-benahi-transportasi-umum-gDHq#google_vignette

1.   Membeli Apartemen di Kota yang Dekat dengan Tempat Beraktivitas

Semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi dan perekonomian di Jakarta, mengakibatkan trickledown effect ekonomi yang semakin komplek dan maju di jakarta. Sarana prasarana di Jakarta semakin lengkap dan mutakhir. Salah satunya adalah semakin berkembangnya hunian baru dengan konsep menara apartemen. Mereka yang tidak ingin tinggal jauh dari jakarta atau jauh dari tempat bekerjanya, maka pilihan untuk membeli hunian di apartemen adalah best choice. Keuntungannya adalah lebih hemat dari sisi biaya transportasi, dekat dengan tempat kerja ataupun pusat keramaian, kemewahan waktu bersama keluarga karena tidak habis waktunya di perjalanan. Kekurangannya adalah ada additional pengeluaran seperti service charge apartemen, tidak terlalu luas standar nya 2 kamar dan 1 ruang umum kurang lebih 36 -42 meter persegi, tidak bisa membeli barang dalam jumlah banyak karena keterbatasan ruangan, harganyapun relatif mahal.

2  Sewa Kamar Kos dan Beli Rumah Walau Jauh dari Tempat Bekerja

Membeli rumah untuk tempat tinggal adalah impian setiap manusia, namun apa daya kadangkala kemampuan keuangan kita terbatas dan hanya mampu membeli rumah yang jaraknya cukup jauh dari tempat bekerja dan beraktivitas. Saran saya, tetaplah mewujudkan cita-cita memiliki rumah dengan beragam kondisi, dan untuk keseharian kita bisa gunakan opsi menyewa kamar kos dan menghuni rumah di kala weekend. Saat ini juga sudah menjadi fenomena dimana keluarga tinggal di rumah, sedangkan si bapak menyewa kost dekat kantor dan ketika weekend si bapak pulang ke rumah, berkumpul dengan keluarganya.

3   Beli rumah semampunya dan ketika cukup modal jual rumah lama dan beli rumah baru yang semakin dekat dengan kantor

Pola ini termasuk cukup tricky namun jika berhasil maka tujuan memiliki rumah yang lebih layak dan jarak dengan tempat beraktivitas atau kantor semakin dekat bukan tidak mungkin akan berhasil. Hal ini bisa didasari pada nilai uang yang semakin menurun di sisi lain harga properti semakin tinggi. Untuk itu kepemilikan uang harus segera di konversi dalam bentuk rumah atau properti. Kalau pas beruntung nilai properti nya semakin meningkat dan ketika dijual kembali cukup menguntungkan. Hasil penjualan tersebut, kemudian dijadikan DP untuk pembelian ke properti atau rumah yang lebih layak dari sisi jarak dengan kantor tempat bekerja.

Dan masih banyak lagi kiat-kiat agar dapat mensiasati permasalahan terkait habisnya waktu kita di perjalanan dari kantor ke rumah. Fenomena ini sepertinya akan terus berlanjut seiring dengan semakin banyaknya manusia dan di sisi lain lahan untuk tempat tinggal tidak ada penambahan yang signifikan. Perlu difikirkan secara matang dan terencana dalam memutuskan apakah akan tetap bertahan menjadi seperti saat ini tanpa ada perubahan atau mau melangkah lebih tinggi dan sedikit spekulasi untuk mendapatkan impian tempat hunian yang sesuai yang diidam idamkan.          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun