Malam masih mencekam, desir anginpun masih sangat kencang
Ayam Jago masih enggan beranjak dari Peraduan, menunggu Fajar datang menjelang
Surau kecil di pinggir desa itu sudah terlihat sudah menggeliat kecil mengguncang ruang
Melantunkan doa doa pembawa berkah sambil menunggu adzan subuh berkumandang
.
.
Suara burung di pepohonan berkicau menyambut pagi dengan ramah
Bersiap mencari makan untuk kelangsungan hidup sang anak pujaan
Pak tua marbot surau desa itu seperti biasa menggelar tikar untuk sholat jamaah
melayani para pemuja Allah bermunajad dan berdoa penuh harapan
.
.
Matahari siang terasa panas membakar kulit hingga terasa pedih
Mendungpun serasa enggan untuk lewat memberi sedikit keteduhan di siang ini
Pak Tua dengan tekun dan ikhlas merawat surau desa tanpa pamrih
Walau hanya segenggam receh dia terima sebagai gaji menjaga rumah Illahi  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H