Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangkitkan Kesadaran Hemat Energi Demi Kelangsungan Hidup Anak Cucu Kita

14 November 2023   08:00 Diperbarui: 14 November 2023   08:21 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketergantungan manusia atas energi sangatlah besar, terbukti ketika sumber energi mengalami masalah baik dalam distribusi ataupun penggunaannya membuat manusia menjadi panik dan terjadi ketidakstabilan di tengah masyarakat. Sumber energi sendiri jumlahnya terbatas, apalagi yang berasal dari bahan tambang yang tidak terbarukan seperti dari minyak/gas bumi dan batubara yang makin lama digali/dieksplorasi dan digunakan, lama lama akan habis juga.

Walaupun saat ini, manusia telah mencoba membuat alternatif energi yang berasal dari sumber yang bisa terbarukan seperti dari panas bumi, kayu, sinar matahari dan angin, secara umum belum mampu menggantikan dominasi minyak bumi/gas bumi dan batubara sebagai sumber energi dunia. 

Sebenarnya masih ada satu sumber energi yang cukup powerfull menggantikan peran minyak bumi/gas bumi dan batubara yaitu dari sumber energi yang tidak terbarukan juga yaitu yang berasal dari uranium. Namun demikian, penggunaan uranium sebagai sumber energi ini pun bukan tidak ada dampak negatifnya. Selain diperlukan teknologi yang canggih dan mahal, pengolahan uranium menjadi energi juga sangat rawan dengan bencana apabila terjadi kesalahan prosedur pengolahannya ataupun terjadi kebocoran dalam sistem pengolahannya. 

Belum lagi kita akan disibukkan dengan masalah pengelolaan sisa limbah produksi dari pengolahan uranium yang seringkali dikategorikan sampah dengan tingkat resiko paling berbahaya dan juga sangat sulit penangannya. Hal ini dikarenakan efek radiasi dari limbah sisa penggunaan uranium masih menjadi momok bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi. 

Sementara sambil menunggu efektivitas sumber energi yang berbasis pada lingkungan dan bersumber pada bahan yang bisa digantikan, maka ada perlunya kita membiasakan diri untuk melakukan beberapa tindakan yang bermuara kepada hemat energi, dengan tujuan agar sumber energi tidak lekas habis dan dapat menjadi warisan bagi generasi selanjutnya.

Setidaknya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melakukan penghematan penggunaan energi di rumah sendiri ataupun di kantor tempat kita bekerja, diantaranya adalah

  • Menggunakan listrik secara bijak

Seringkali kita dapati beberapa peralatan rumah yang menggunakan energi masih tertancap kabel powernya ke colokan listrik di rumah. Kejadian remeh semacam itu seringkali dianggap hal yang wajar, namun apakah kalian tahu bahwa kabel power yang menancap di colokan listrik itu secara perlahan tapi pasti menggunakan energi listrik walau dalam jumlah yang kecil. Namun demikian apabila kejadian ini terjadi terus menerus dan dalam jangka yang panjang serta di sejumlah peralatan di rumah, maka akumulasinya pun cukup banyak. Selain beban pembayaran listrik membengkak (secara perlahan) juga kita secara tidak sadar telah membuang buang energi listrik secara percuma.

  • Mematikan lampu dan alat listrik lainnya ketika sudah tidak digunakan

Siapa yang tidak mengenal lampu penerangan atau bohlam. Lampu penerangan ada dan digunakan di hampir seluruh rumah dan perkantoran. Ketika malam tiba, secara serempak semua bangunan yang dihuni manusia pasti akan menyalakan lampu guna memberikan penerangan pada rumah atau gedung tersebut. Di rumah ataupun kantor, kadang kita jumpai penggunaan lampu yang berlebihan dan terkadang kurang bijak. Lampu yang terlalu banyak kita gunakan juga dapat menjadi sumber pemborosan penggunaan energi dan juga memakan biaya. Untuk itu perlu kiranya, setiap individu paham dan sadar untuk dapat menggunakan lampu atau alat listrik lainnya secara bijak dan bertanggungjawab.

  • Membuat bangunan yang ramah lingkungan

Bangunan atau rumah dibuat dengan desain yang memungkinkan cahaya matahari dapat menerangi di setiap ruangan. Bangunan juga dilengkapi taman yang memberikan supply oksigen yang cukup bagi penghuninya, sekaligus memberikan dampak kesejukan bagi rumah, sehingga dapat di efisiensi penggunaan AC atau alat pendingin lainnya yang pastinya memakan energi yang tidak sedikit. Gunakan alat alat rumah tangga dan lampu ruangan yang hemat energi, sehingga meminimalisir penggunaan energi yang tidak bijak.

  • Menggunakan transportasi umum ketika melakukan perjalanan

Penggunaan transportasi umum secara tidak langsung juga memberikan dampak positif dalam upaya mengurangi penggunaan energi yang tidak wajar. Kita tidak atau mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum memiliki banyak keuntungan diantaranya hemat biaya, hemat energi dan mengurangi polusi. Dalam topik ini memang perlu dorongan pemerintah sebagai pengampu kebijakan untuk mengarahkan penduduk mengganti pemakaian kendaraan pribadi menjadi pengguna layanan transportasi umum. Bukan hanya kebijakan saja, tapi perlu juga melakukan peremajaan, penambahan armada dan pembuatan jalan khusus bagi transportasi umum sehingga ketika masyarakat pindah dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi umum merasakan "advantage" dari berbagai sisi seperti lebih nyaman, lebih cepat, lebih aman dan lebih murah jika dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.

  • Berjalan ataupun naik sepeda untuk mobilitas jarak pendek

Merubah kebiasaan masyarakat dari yang biasanya ke warung sebelah saja naik motor, diganti menjadi naik sepeda atau jalan kaki adalah sebuah tantangan tersendiri. Dari segi kenyamanan pastilah tereduksi jika dibandingkan dengan naik motor, namun ada banyak hal yang bisa diambil sisi positifnya seperti lebih sehat, lebih murah dan pastinya juga lebih hemat energi.

  • Mengedukasi kepada keluarga akan pentingnya hemat energi   

Dari semua tindakan atau kegiatan diatas perlu dimulai dari edukasi dan transfer pengetahuan akan arti pentingnya ber hemat energi. Tanpa dibekali informasi dan pengetahuan yang kuat tentang "mengapa" kita harus melakukan kegiatan hemat energi, pastilah sulit untuk menerapkan semua kegiatan diatas. Butuh kesadaran, kemauan dan pengetahuan agar semua cita-cita dan harapan menghemat energi bagi kelangsungan dunia ini dapat terealisir secara optimal.

Dengan kita melakukan tindakan yang mengarah kepada hemat energi, baik di rumah maupun di lingkungan yang lebih besar, pastilah akan memberikan dampak bagi kelangsungan hidup dunia ini. Kita wariskan sumber energi ini bagi anak cucu kita, agar kelak mereka dapat memanfaatkannya dengan lebih baik lagi, terutama dengan dukungan inovasi teknologi yang memungkinkan penggunaan energi yang lebih efisien namun mampu di optimalkan bagi kemaslahatan umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun