Organisasi ini diharapkan menjadi satu komando, agar dalam situasi seperti saat ini yang sudah dalam bayang-bayang global assymetric war, masing-masing instansi bergerak sendiri-sendiri tanpa ada kesatuan gerak dan langkah komando
Matra atau angkatan siber ini akan menggantikan peran dari badan siber dan sandi negara dan diberikan kewenangan lebih dalam menjalankan aksinya. Artinya angkatan ini diberikan kewenangan luas termasuk mengintegrasikan pertahanan negara di dunia maya tidak terbatas pada aset aset militer penjaga kedaulatan negara, namun juga sektor sektor lain yang menguasai hajat hidup orang banyak.Â
Matra semi militer cyber troops ini perlu dilegitimasi dan dikoordinasikan dibawah kendali Kementerian yang membidangi pertahanan dan keamanan, yang sub sub divisinya dapat ditempatkan di beberapa kementerian utama serta lembaga keuangan serta perusahaan yang menguasai aset penting negara. Sehingga kasus bobolnya data kependudukan, direntasnya beberapa situs kementerian atau jebolnya sistem perbankan nasional dapat diantisipasi jauh jauh hari dan mereduksi daya rusak serangan musuh-musuh negara dalam asymmetric war di dunia maya.
Berkaca dari kondisi saat ini, sudah sepantasnya jika kita untuk bersikap "lebih baik bersiap perang daripada berharap bahwa musuh tidak pernah datang" Â
Sumber :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H