Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Urgensi Matra Cyber dalam Menghadapi Asymmetric War

19 Agustus 2023   06:33 Diperbarui: 19 Agustus 2023   18:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecanggihan teknologi berkembang dengan sedemikian cepatnya, teknologi sudah merambah di semua lini kehidupan, tak terkecuali teknologi juga mengambil peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu pilar tujuan berbangsa dan bernegara adalah melindungi segenap tumpah darah dari beragam rongrongan dan infiltrasi ideologi serta kekuatan asing yang ingin menguasai dan menjajah negeri ini.

Oleh karena itu penting sekali negara ini memiliki kekuatan dari segala bidang terutama dari sisi penjaga teritori negara ini mulai dari segi kuantitas personil penjaga keamanan negara serta didukung kualitas personil sebut saja TNI/Polri yang cakap dan melek teknologi. TNI/Polri sebagai garda terdepan menjadi tulang punggung negara dalam menjaga stabilitas serta supremasi negara di dalam maupun di luar negeri.

Berkembangnya teknologi, juga menjadi salah satu potensi ancaman stabilitas keamanan suatu negara. Hal ini dikarenakan teknologi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan di bidang pertahanan dan keamanan sendiri, teknologi juga memiliki peran penting dalam menunjang operasional TNI/Polri guna menjaga keamanan dan supremasi negara.

Kita juga menyadari bahwa, saat ini pola perang baik antar negara maupun antar kelompok ideologi sudah bergeser dari perang yang sifatnya terbuka menjadi perang yang dilancarkan secara tidak langsung atau biasa disebut assymetric war. Pasti banyak diantara kita yang belum mengenal jauh definisi dari assymetric war ?

Merujuk dari diskusi terbatas di Global Future Institute (GFI) Jakarta, pimpinan Hendrajit (24/3/2015) merumuskan definisi asymmetric warfare merupakan metode peperangan gaya baru secara non militer namun daya hancurnya tidak kalah bahkan dampaknya lebih dahsyat daripada perang militer. Ia memiliki medan atau lapangan tempur luas meliputi segala aspek kehidupan.(*) 

Sasaran perang non militer tak hanya satu aspek tetapi juga beragam aspek, dapat dilakukan bersamaan, atau secara simultan dengan intensitas berbeda. Sasaran dari perang asimetris ini ada tiga: (1) belokkan sistem sebuah negara sesuai kepentingan kolonialisme, (2) lemahkan ideologi serta ubah pola pikir rakyatnya, dan (3) hancurkan ketahanan pangan dan energy security.(*)

Adapun salah satu pilar dalam asymmetric war ini adalah menghancurkan kekuatan suatu negara dengan jalan merusak system dan jaringan pada sektor-sektor utama sehingga terjadi kekacauan serta ketidakstabilan jalannya roda pemerintahan dan layanan publik. Serangan atas sistem teknologi dan juga server pusat kendali operasional pemerintahan jika dilakukan secara masive dan terstruktur, daya rusaknya melebihi dari daya rusak puluhan rudal yang dilesakkan ke jantung kota.

Secara tak kasat mata, sebenarnya dunia pada umumnya dan khususnya Indonesia sedang mengalami pre asymmetric war, dimana musuh-musuh negara baik secara individu, kelompok atau yang berafiliasi pada sebuah organisasi/negara telah melakukan beragam infiltrasi ke pusat-pusat system dan server teknologi pemerintah yang tujuannya mengacaukan jalannya roda operasional negara, melumpuhkan sistem pertahanan negara  ataupun melakukan pemerasan secara sistematis.

Pola serangannya yang bergelombang, dan semakin hari menunjukkan intensitas yang semakin meningkat, menjadikan semakin perlunya dibentuk matra semi militer yang tugasnya menangkal setiap serangan musuh di medan cyber war dan jika perlu untuk melakukan serangan offensif kepada para musuh yang telah teridentifikasi secara terang terangan melakukan tindakan agresif menyerang aset-aset teknologi bangsa.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya, Indonesia perlu usaha yang serius dalam memitigasi serangan musuh di asymmetric war melalui penyusunan sebuah organisasi baru semi militer yang memiliki tugas dan fungsi menjaga aset negara, menjaga system teknologi bangsa dalam koridor utama menjaga bangsa dan negara ini dari asymmetric war khususnya yang medan perangnya di dunia maya . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun