Akibat berlarut-larutnya pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi secara global semakin hari semakin terasa lesunya. Kondisi ekonomi yang terjadi perlambatan pergerakan ini mengakibatkan daya beli masyarakatpun ikut tergerus.Â
Bagaimana tidak ditengah semakin mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, dan belum pulihnya kapasitas produksi akibat pandemi Covid-19, masyarakat juga dibayang bayangi akan pemutusan hubungan kerja atau PHK karena sebagian kantor dan dunia usaha mulai melakukan rasionalisasi pengeluaran dalam upayanya agar tetap bisa survive ditengah masa ketidakpastian ini.
Seperti halnya dunia usaha, saat ini tindakan paling rasional utuk sebagian besar keluarga adalah melakukan penghematan, melakukan rekalkulasi pengeluaran dan meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan pada pos-pos pengeluaran yang dinilai kurang prioritas atau masih bisa ditunda pemenuhannya.Â
Efisiensi ini untuk level-level kelompok ekonomi tertentu bahkan sudah sampai menyentuh kepada pilihan-pilihan pemenuhan kebutuhan mendasar. Misalnya saja pada pemenuhan kebutuhan pokok sandang dan papan cukup signifikan penghematannya. Penghematannya bisa mulai dari rescheduling renovasi rumah, penundaan pembelian property bahkan hingga penjadwalan kembali atas pembenahan rumah yang jika dalam kondisi normal bisa dilaksanakan kapan saja.Â
Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan primer sandang ? semenjak pandemi Covid-19 melanda, banyak pusat pertokoan dibatasi kunjungan pembelinya, secara langsung berdampak kepada berkurangnya jumlah jual beli pakaian. Belum lagi harga kebutuhan pokok lainnya yang lebih urgent mengalami kenaikan harga, maka imbasnya pos-pos pengeluaran untuk sandang/pakaian akan tergerus dan berpindah akun untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan primer yang lebih urgen dalam hal ini adalah kebutuhan pangan.
Tidak menutup kemungkinan, efisiensi pengeluaran inipun menyentuh pada sektor utama dari kebutuhan primer yaitu kualitas dan kuantitas pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. Setidaknya ada dua macam menu pilihan dari kebutuhan pokok yang bisa jadi termasuk dalam radius radar untuk di efisiensi kan adalah pada sub menu bahan makan daging dan telor.Â
Daging dan telor bisa dibilang adalah sub item kebutuhan pokok pada bagian pangan yang cukup fluktuatif harganya terutama untuk harga daging sapi. Daging sapi yang harganya terus bertahan di papan atas menyebabkan sebagian kelompok masyarakat akan berfikir dua kali jika ingin membelinya secara rutin untuk sekedar pelengkap lauk pauk harian.
Berkaca pada kondisi ekonomi yang masih sulit, ditambah harga daging yang tak kunjung "bersahabat" dengan kantong masyarakat, maka mau tidak mau kita melakukan efisiensi dan substitusi atas konsumsi daging sapi tersebut. Alhamdulillah wasyukurillah, negeri kita ini sangat kaya dan sangat  beragam jenis pilihan makanannya, sehingga kalau diistilahkan dengan peribahasa, tak ada rotan akarpun jadi, tak bisa beli daging sapi masih ada tahu, tempe dan ikan cue.
Kenapa saya optimis untuk menggantikan daging sapi bahkan telor ayam dengan tahu, tempe dan ikan cue, karena dari ketiga jenis bahan olahan makanan ini selain murah harganya, stoknya melimpah juga dapat dibuat beragam jenis masakan darinya, serta terkandung banyak sekali manfaat dari mengkonsumsinya.
Kandungan nutrisi serta manfaat tahu dan tempe ternyata bagus bagi manusia, seperti dikutip dari portal doktersehat.com, berdasarkan penelitian atas mereka yang rajin mengkonsumsi tahu dan tempe guna mengurangi atau mengganti asupan makanan yang berbahan dasar hewani menyebabkan kadar kolesterol dan lemak jenuh berkurang cukup signifikan, mengurangi resiko jantung koroner, serta meningkatkan kandungan mineral dalam tulang. Selain itu konsumsi tahu dan tempe juga melindungi organ-organ tubuh vital seperti prostat, payudara hingga usus besar dari penyakit kanker
Begitu juga ikan cue yang memiliki beragam manfaat yang luar biasa. Dibalik harganya yang murah, ikan cue memberikan manfaat bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Sebagaimana dikutip dari portal ikan co.id terdapat beberapa manfaat mengkonsumsi ikan cue diantaranya adalah meningkatkan metabolisme, bermanfaat bagi pencernaan, mencegah kolesterol jahat, menyehatkan jantung, kandungan protein tinggi, mencegah anemia dan menjaga kesehatan otak.Â
Maka tak perlu takut dan minder dengan bilang tahu lagi, tempe lagi, karena jika kita mahir dalam mengolahnya maka akan tercipta beragam jenis masakan dari ketiga jenis bahan itu. Selain kita masak tahu, tempe dan ikan cue secara sederhana dengan menggorengnya, ternyata masih banyak lagi jenis-jenis olahan yang dapat kita buat dan sajikan dari tahu, tempe dan ikan cue tersebut diantaranya adalah :
2. Orek Tempe
3. Lodeh Tahu Tempe
4. Tahu/Tempe Penyet
5. Tahu Gimbal
6. Keripik Tempe/Tahu
7. Gulai Tahu/Tempe
8. Terik Tahu/Tempe
9. Semur Tahu/Tempe
11. Pindang Ikan Cue
12. Ikan Cue Balado
13. Pepes Ikan Cue
14. Oseng-oseng Tahu/Tempe/Ikan Cue
15. Abon Ikan CueÂ
16. dan masih banyak lagi jenis masakan dengan bahan dasar Tahu Tempe dan Ikan Cue
Well, saudara-saudaraku semua, tak perlu takut ataupun khawatir, kita masih bisa survive bahkan bisa hidup lebih sehat dan hemat apabila pada satu hari ini harus mensubstitusi daging dan telor, tenang saja masih ada tahu, tempe dan ikan cue yang akan menemani santap makan kita dengan penuh selera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H