Mohon tunggu...
Adityan Mulia
Adityan Mulia Mohon Tunggu... Insinyur - Growth Director - TradingView Indonesia

Trading enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Kenaikan Harga Emas di Akhir Tahun

3 Desember 2019   10:58 Diperbarui: 5 Desember 2019   08:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merujuk pada chart XAUUSD (Gold/USD) di atas, anda dapat melihat bahwa dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang, bulan Desember adalah bulan yang menjadi inisiasi bagi kenaikan harga emas di bulan Januari.

Di dalam beberapa kasus, kenaikan harga tersebut bahkan dapat berlangsung hingga ke Februari, bahkan dapat berlangsung lebih lama. Apakah ini hanyalah sebuah kebetulan belaka, ataukah terdapat sebuah alasan didalamnya? 

Untuk menjawabnya kita perlu untuk mengetahui bahwa emas adalah sebuah Safe Haven bagi para trader saham, indeks, mata uang, kontrak berjangka, dll. yang merupakan konstituen dari perekonomian dunia dimana pergerakan harga seringkali diakibatkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh para trader tersebut (retail dan institusi).

Emas dikategorikan sebagai sebuah instrumen investasi yang memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi dimana hal tersebut bahkan mampu menciptakan sebuah anggapan "harga emas tidak mungkin turun", meski anggapan tersebut sebetulnya tidak terlalu tepat apabila merujuk terhadap fluktuasi harga yang terjadi pada periode tahun 2012-2015.

Apakah relasi antara akhir tahun dengan kenaikan harga emas?

Seperti yang kita ketahui bahwa menjelang akhir tahun terdapat musim liburan yaitu libur natal dan tahun baru yang mana di masa-masa liburan tentu akan memicu sebuah kondisi trading dengan likuiditas yang rendah (low liquidity session) yang mana, sesi tersebut dapat berimbas pada meningkatnya volatilitas.

Volatilitas, meski dibutuhkan untuk dapat menghasilkan profit, akan menjadi sesuatu yang berisiko apabila seorang trader tidak memiliki rencana dalam mengantisipasi ataupun kapabilitas dalam memantau pergerakan yang ada.

Dengan demikian, akhir tahun akan menjadi ajang bagi para retail maupun institusi (bank, hedge fund, dll) untuk mengamankan portofolionya dari potensi risiko yang disebabkan oleh periode likuiditas rendah tersebut dengan mengalokasikan/merelokasi posisi yang tengah berjalan ke dalam emas (yang merupakan sebuah instrumen Safe Haven). 

Tentunya, sebagaimana yang tertera di dalam hukum penawaran-permintaan, seiring dengan bertambahnya permintaan maka harga pun akan mengalami kenaikan.

Meski ilustrasi diatas hanyalah sebuah ilustrasi sederhana yang tidak dapat mewakili keseluruhan faktor yang dapat menjelaskan mengapa harga emas cenderung bergerak naik di akhir tahun, namun fenomena ini adalah sesuatu yang terbukti telah terjadi selama 5 tahun berturut-turut.

Meskipun demikian, anda tetap perlu mempersiapkan berbagai skenario alternatif karena akan selalu terdapat peluang bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya mungkin tidak terulang kembali untuk kali ini.

Catatan: Tulisan di atas mungkin hanya akan relevan terhadap nilai tukar emas ke dalam USD. Faktor nilai tukar antara IDR ke USD dapat mempengaruhi harga emas lokal sehingga apa yang tertera didalam tulisan diatas mungkin tidak dapat diaplikasikan terhadap nilai tukar emas terhadap rupiah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun