Mohon tunggu...
Aditya ningtyasramadani
Aditya ningtyasramadani Mohon Tunggu... Lainnya - Angkatan 18

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV III UNEJ: Mengembangkan Usaha Sempol dan Pentol Cilok pada Masa Pandemi Covid-19

11 September 2021   20:33 Diperbarui: 11 September 2021   20:36 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini, penulis sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Desa Bence terdiri dari tiga lingkungan, yaitu: Bence I, Bence II, dan Bence III. Jarak Desa Bence ke Kecamatan Garum yang cukup dekat sehingga Desa Bence memiliki aksesbilitas yang mudah, sarana dan prasana yang cukup lengkap. 

Hal ini mengakibatkan Desa Bence memiliki beberapa potensi di beberapa sektor diantaranya adalah pertanian, pendidikan, perternakan dan perdagangan atau wirausaha. Namun, sejak adanya pandemi Covid-19 menyebabkan semua sektor kehidupan merasakan dampaknya, contohnya seperti pada sektor perdagangan atau wirausaha yang mengalami penurunan penjualan selama adanya pandemi Covid-19. 

Dengan adanya hal tersebut, penulis dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III memilih tema Program Pemberdayaan Wirausaha Terdamapak Covid-19. Salah satu wirausaha masyarakat yang menarik minat penulis untuk dijadikan sebagai sasaran adalah usaha sempol milik Bapak Daron dan usaha pentol cilok milik Bapak Fuadi yang berada di Bence III.

 Usaha sempol Bapak Daron berdiri sejak 2018, sebelumnya Bapak Daron merantau di Kalimantan bekerja sebagai kuli. Namun, beliau memiliki keinginan untuk bekerja dekat dengan keluarga dan memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. 

Sehingga, beliau memutuskan untuk melakukan usaha sempol bersama istrinya yang ditekuni sampai sekarang. Bapak Daron menjajakan jualannya di Taman Sukarni yang berada di Kecamatan Garum dengan menggunakan gerobak. 

Pada awalnya Bapak Daron mampu menjajakan sempolnya sekitar 700 tusuk perharinya. Namun sekarang dengan adanya pandemi Covid-19 hanya mampu menjajakan sempolnya sekitar 400 tusuk. Bapak Daron menjelaskan bahwa sebenarnya beliau ingin menginovasi produknya namun beliau tidak tahu inovasi seperti apa yang dapat dilakukan untuk produk sempolnya, beliau juga berkeingin melakukan penjualan secara online akan tetapi beliau kurang mengerti dalam penggunaan teknologi.

Hal serupa dialami juga oleh Bapak Fuadi yang memiliki usaha pentol cilok yang sudah dijalani selama 6 tahun bersama istrinya. Sebelum adanya pandemi Covid-19 Bapak Fuadi menjual pentol cilok di tempat-tempat ramai seperti di tempat pengajian ataupun solawatan. 

Dikarenakan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Bapak Fuadi menjual pentol cilok menjadi di depan SPBU Bence. Sebelum adanya pandemi Covid-19 beliau mampu menjual sekitar 600 pentol cilok, namun sekarang hanya  mampu menjual sekitar 300 cilok perharinya itu pun terkadang juga mengalami penurunan penjualan. 

Turunnya penjualan disebabkan turunnya daya beli masyarakat, banyaknya usaha yang serupa, ditambah lagi adanya pemberlakuan jam operasional hanya sampai pukul 20.00 WIB. Bapak Fuadi menjelaskan bahkan pernah pentol cilok masih banyak namun oleh polisi diminta untuk menutupnya dan segera pulang, apabila tidak mematuhi akan didenda. Hal itulah yang membuat beliau sangat merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19. 

Usaha sempol milik Bapak Daron dan pentol cilok milik Bapak Fuadi sebagai mata pencaharian utama. Sehingga dengan adanya penurunan pendapatan mengakibatkan harus berusaha lebih keras lagi untuk dapat memenuhi semua kebutuhan. 

Adanya kondisi tersebut, dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III penulis ingin membantu usaha yang dimiliki Bapak Daron dan Bapak Fuadi dengan membuat program kerja yang sesuai dengan permasalahan untuk meningkatkan pendapatan penjualan Bapak Daron dan Bapak Fuadi. 

Program kerja yang dibuat oleh penulis yang pertama adalah pembuatan inovasi produk pada sempol dan pentol cilok berupa sempol krispi dan sempol frozen sedangkan untuk produk inovasi pentol cilok berupa pentol cilok bumbu kacang, saus sambal, dan pentol cilok frozen. pembuatan inovasi produk  ini bertujun untuk mengembangkan usaha yang sebelumnya tidak terdapat varian produk dalam usaha sempol milik Bapak Daron dan pentol cilok milik Bapak Fuadi. 

(Gambar 2. Proses Pembuatan Pentol Cilok Bapak Fuadi, 20 Agustus 2021)/(Gambar. Dok. Aditya)
(Gambar 2. Proses Pembuatan Pentol Cilok Bapak Fuadi, 20 Agustus 2021)/(Gambar. Dok. Aditya)

Setelah melalukan inovasi dalam produk, program kerja yang dilakukan selanjutnya adalah tentang pemasaran, kegiatan yang pertama yaitu sosialisasi tentang pemasaran. Dalam sosialisasi tentang pemasaran ini mendatangkan mentor dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Blitar, dengan adanya sosialisasi tentang pemsaran diharapkan dapat menjalankan pemasaran  produk yang dimiliki dengan baik dan benar. 

Setelah adanya sosialisasi tentang pemasaran, kemudian  pembuatan logo untuk sempol dan cilok agar nantinya lebih mudah dikenal oleh masyarakat.  

Setelah pembuatan logo,kegiatan berikutnya adalah pembuatan media sosial Instagram untuk sempol dan pentol cilok yang digunakan untuk pemasaran secara online, yang diikuti dengan kegiatan pembuatan foto produk sempol dan pentol cilok guna mendukung promosi produk sempol dan pentol cilok. kegiatan yang terakhir yaitu pendampingan sasaran dalam pemasaran produk melalui media sosial.

Adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III Universitas Jember yang dilakukan selama 30 hari, diharapkan program kerja yang telah dilaksanakan dapat memberikan dampak dan manfaat kepada sasaran dan dapat dilaksanakan secara terus menurus atau berkelanjutan . (AdityaNingtyasRamadani/180910201020/KKN11/BENCE/LWB )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun