Mohon tunggu...
adityanaufaljayputra
adityanaufaljayputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Airlangga

Mahasiswa aktif Universitas Airlangga semester 1 pada tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gibran Usulkan Mata Pelajaran Coding di SD dan SMP: Menyiapkan Generasi Muda untuk Dunia Digital

10 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Kemajuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah banyak hal dalam kehidupan kita, dari cara kita bekerja, berkomunikasi, hingga belajar. Salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai di era digital ini adalah coding atau pemrograman komputer. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengusulkan agar coding diajarkan di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Menurut Gibran, mengajarkan coding kepada anak-anak sejak dini akan membantu mereka siap menghadapi tantangan masa depan.

Mengapa Coding Penting?

Coding adalah cara menulis perintah yang bisa dipahami komputer untuk melakukan suatu tugas. Saat ini, dunia digital berkembang sangat cepat, dan kemampuan coding tidak hanya dibutuhkan oleh orang-orang di bidang teknologi, tetapi juga oleh banyak profesi lain. Belajar coding dapat membantu anak-anak memahami teknologi, berpikir logis, dan berkreasi dengan cara yang baru.

Mengajarkan coding di SD dan SMP bisa menjadi langkah penting untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan di dunia yang semakin digital. Selain itu, keterampilan ini juga bisa membuka banyak peluang bagi anak-anak untuk berkarir di dunia teknologi.

Manfaat Mengajarkan Coding Sejak Dini

1. Melatih Pemikiran Kritis dan Kreatif Coding mengajarkan cara berpikir yang terstruktur untuk menyelesaikan masalah. Anak-anak yang belajar coding akan terbiasa berpikir logis, mencari solusi dari berbagai sudut pandang, dan mengevaluasi hasil dari solusi yang mereka buat. Ini bisa melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka.

2. Mempersiapkan Anak untuk Karir di Masa Depan Dunia kerja sekarang semakin membutuhkan keterampilan di bidang teknologi. Dengan mengajarkan coding sejak dini, anak-anak akan memiliki keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan, baik itu di dunia IT maupun di banyak sektor lain yang sudah mengandalkan teknologi.

3. Memberikan Kesempatan yang Sama untuk Semua Anak Mengajarkan coding kepada anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi memberikan mereka peluang yang sama untuk belajar dan berkembang. Coding bisa menjadi keterampilan yang menghubungkan anak-anak dengan dunia yang lebih luas, memberi mereka akses ke lebih banyak informasi dan peluang.

Bagaimana Cara Mengajarkan Coding di SD dan SMP?

Pengajaran coding di SD dan SMP bisa dimulai dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain:

1. Menggunakan Platform Pembelajaran Interaktif Ada banyak platform online yang mengajarkan coding dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, seperti Scratch dan Code.org. Platform ini membantu anak-anak belajar coding tanpa harus menguasai bahasa pemrograman yang rumit.

2. Menggabungkan Coding dengan Pelajaran Lain Coding bisa diajarkan tidak hanya sebagai mata pelajaran terpisah, tetapi juga bisa dipadukan dengan pelajaran lain. Misalnya, dalam pelajaran matematika, siswa bisa membuat program komputer yang berkaitan dengan angka atau pola, sehingga mereka belajar coding sambil mempelajari matematika.

3. Melatih Guru Agar pengajaran coding bisa berjalan dengan baik, guru-guru juga perlu dilatih terlebih dahulu. Mereka perlu memahami cara mengajarkan coding dan menggunakan alat yang sesuai. Pelatihan untuk guru sangat penting agar mereka bisa mengajarkan coding dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa.

Tantangan yang Dihadapi

Meski sangat bermanfaat, pengajaran coding di sekolah menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

1. Keterbatasan Infrastruktur dan Sumber Daya Beberapa daerah mungkin belum memiliki fasilitas teknologi yang memadai. Solusinya bisa dengan memberikan perangkat yang lebih terjangkau atau menggunakan alat online yang bisa diakses dengan perangkat yang sederhana.

2. Kurangnya Guru yang Terlatih Tidak semua guru memiliki keterampilan coding yang cukup. Untuk itu, perlu ada pelatihan bagi guru agar mereka bisa mengajarkan coding dengan baik dan menarik.

3. Penyusunan Kurikulum Kurikulum yang ada perlu disesuaikan agar mata pelajaran coding bisa dimasukkan tanpa mengurangi pelajaran lain yang juga penting. Hal ini membutuhkan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak- pihak terkait lainnya.

Kesimpulan

Usulan Gibran untuk memasukkan coding dalam kurikulum SD dan SMP adalah langkah positif dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin digital. Coding tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga melatih anak-anak untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Meski ada tantangan dalam penerapannya, dengan dukungan pemerintah, guru, dan infrastruktur yang baik, coding bisa menjadi bagian penting dalam pendidikan di Indonesia dan membantu anak-anak siap untuk masa depan yang penuh teknologi.

Daftar Pustaka

1. Grover, S., & Pea, R. D. (2013). Computational Thinking in K–12: A Review of the State of the Field. Educational Researcher, 42(1), 38-43.

2. Wing, J. M. (2006). Computational thinking. Communications of the ACM, 49(3), 33- 35.

3. Cuny, J., & Aspray, W. (2014). Running on Empty: The Failure to Teach K-12 Computer Science in the U.S. Computer Science Teachers Association.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun