Kita tahu bahwa manusia mempunyai hasrat, nafsu yang lebih untuk memiliki serta menguasai meskipun kebutuhan itu lebih dari cukup. Kita bisa ambil contoh mulai dari harta, jabatan,kedudukan, kondisi sosial serta status identitas. Manusia di lahirkan dengan status dan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk Allah. Meskipun Tuhan terkadang menghendaki segelintir hambanya untuk menjalani cobaan lebih berat untuk masa depan. Contoh sebagian kecil dengan diberikannya kondisi tubuh kurang sempurna, masalah keluarga serta status di mata orang jelek. Meskipun terkadang setiap individu merasa bertanya apa yang sebenarnya terjadi kepada diri seseorang mengapa kondisi seperti ini meskipun tidak pernah melakukan kesalahan. Namun pasti terdapat kelebihan yang kita tidak ketahui. Dan semua itu pasti ada maksud yang akan di rencanakan oleh Allah kelak.
Nah, Tuhan pasti memilih siapa hambanya yang akan diberi permasalahan duniawi , tidak mungkin Tuhan memberi suatu cobaan kepada orang yang salah. Dalam artian karena Tuhan tahu betul siapa hambanya mempunyai kesabaran dan tekad untuk menjalaninya. Perlu di garis bawahi bahwa setiap kali semuanya berada di tangan kita masing-masing. Tergantung individu dalam menjalani hidup dengan niat dan tekad menuju jalan yang benar atau salah. Hidup adalah pilihan dalam artian manusia hidup perlu tujuan. Percuma manusia hidup tanpa adanya tujuan yang seperti orang tidak tau arah kemana mereka akan tinggal.Â
Terdapat salah satu kisah, Suatu ketika ada pemuda yang mempunyai latar belakang ekonomi menengah keatas. Hidup dilingkungan penuh lingkup masyarakat yang mayoritas memiliki pandangan sendiri atau kurangnya rasa solidaritas antar manusia. Pemuda tersebut memiliki berbagai masalah dari kondisi keluarga serta mengalami banyak kekurangan. Ia tidak memiliki satu pun teman di desanya maupun di sekolahnya. Teman-teman nya menjahui karena Ia mempunyai latar belakang keluarga yang memalukan, dimana dimata orang lain merupakan hal yang jelek. Cibiran bahkan hinaan selalu di lontarkan kepada pemuda tersebut. Kabar burung yang seolah-olah menjatuhkan namanya selalu tersebar kemana-mana. Padahal pemuda tidak tahu betul alasan mengapa dirinya menjadi buah bibir bahkan hinaan setiap masyarakat di sekitar. Setiap kali Ia bertanya kepada Tuhan mengapa semua itu terjadi, dan kenapa Ia tidak seperti yang lain dimana hidupnya sangat enak. Tetesan air matanya berjatuhan disetiap doa dan di sisipkan harapan agar cobaan tersebut mendapatkan hikmahnya. Ia berusaha sabar dan tabah untuk tidak membenci bahkan menjahui orang yang disekitar yang telah menghinanya.
Kita dapat mengambil nilai positif dari kisah tersebut yang mengajarkan bahwa setiap kali kita mengalami suatu cobaan, kita harus tetap bersyukur. Terdapat ribuan bahkan jutaan manusia yang hidupnya lebih menyedihkan tetapi salah satu dari mereka tetap bersyukur dan mempunyai motivasi untuk menjalaninya lebih baik. Meskipun keadaan tidak seperti yang di harapkannya. Berpikir posotif terhadap sekitar merupakan kunci utama menuju rasa syukur.
Terkadang seseorang mempunyai jalan pemikiran yang berbeda. Pemikiran negatif terhadap semua hal dapat mengalami masalah berkepanjangan. Rasa iri, balas dendam, pesimis, bahkan kekecewaan terhadap orang lain dapat terjadi. Bahkan dari semua sifat tersebut kita dapat terjerumus dalam kehidupan kesengsaraan dalam artian menyerah dari kehidupan. Logika atau akal harusnya lebih berperan penting dari pada terlalu menggunakan perasaan kecewa terhadap orang lain. Kita dapat ambil contoh kisah di atas tentang kisah pemuda yang mana Ia selalu di hina, dan di jauhkan yang membuatnya sangat kecewa. Tetapi Ia selalu bersyukur dan berpikir positif terhadap semua orang. Yang lebih penting kita sudah berusaha baik kepada orang lain mesipun terkadang orang lain membuat kita kecewa, terjatuh bahkan di benci. Kita harus hargai perasaan tersebut. Selalu bersyukurlah atas yang telah di berikan oleh Tuhan dan berpikir positif dalam mencapai tujuan dan harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H