Â
Hasil belajar siswa meningkat dalam Siklus II di atas. Dari 27 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran, 24 siswa (88,89%) mencapai ketuntasan atau mampu mencapai KKM 75, dan 3 siswa (11,11%) mengalami tidak tuntas atau tidak mampu mencapai KKM 75. Siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik dari pada pra siklus karena mereka mulai memperhatikan guru, menjawab kuis dengan baik, dan mengurangi berbicara dengan teman saat pelajaran berlangsung. Mereka mencapai nilai maksimum 90 dan nilai terendah 70, terdapat kenaikan dari pelaksanaan pra siklus yang awalnya prosentase ketuntasan sebesar 51,85% menjadi 88,89%. Hal ini meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan mereka untuk menjawab evaluasi dengan lebih baik.
- Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan, telah diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah Sokonandi dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan yang terjadi cukup signifikan. Pada siklus I, hasil belajar siswa berada pada kategori sedang dan meningkat ke kategori tinggi pada siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II mengindikasikan bahwa melalui penerapan metode Role Playing terintegrasi pendekatan CRT, hasil belajar matematika siswa kelas V dapat ditingkatkan. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini secara umum telah mampu menjawab rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya yaitu tentang rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini menandakan bahwa melalui penerapan metode Role Playing terintegrasi pendekatan CRT dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V E SD Muhammadiyah Sokonandi
Tabel 1.5 Presentase Hasil Belajar Peserta Didik Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Frekuensi
Presentase
Frekuensi