Mohon tunggu...
ADITYA Luciano
ADITYA Luciano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memiliki hobi menyanyi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Tubuh Unsur Penting Dalam Komunikasi Antar Pribadi

7 Januari 2025   22:37 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:37 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa tubuh adalah komunikasi non-verbal untuk menyampaikan perasaan, pikiran, niat dan memengaruhi bagaimana kesan pertama dalam interaksi awal yang mencakup gerakan-gerakan tubuh tertentu. Pentingnya bahasa tubuh memiliki peran penting dalam komunikasi manusia sebagaimana dibuktikan oleh penelitian dalam psikologi, sosiologi dan ilmu komunikasi. Penggunaan bahasa tubuh yang baik dapat meningkatkan akurasi komunikasi dan memperkuat hubungan interpersonal serta memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang emosi dan niat.

Mengapa Bahasa Tubuh Penting?

Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi karena dapat membangun kepercayaan lawan bicara pada pembicara. Bahasa tubuh dengan gerakan-gerakan tertentu dapat meyakinkan lawan bicara untuk mempercayai pembicara. Kepercayaan yang dibangun dapat membantu pembicara untuk membuat dan memperkuat hubungan interpersonal sehingga terjalin relasi di dalamnya. Bahasa tubuh juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi sehingga pesan, perasaan maupun pikiran yang ingin disampaikan menjadi tepat dalam penyampaiannya. Kemampuan komunikasi yang baik juga dapat memengaruhi pemahaman yang lebih baik tentang emosi dan niat pada lawan bicara sehingga dapat menyampaikan sesuatu tanpa membuat lawan bicara merasa tersinggung atau tidak nyaman.

Bagaimana Cara Menggunakan Bahasa Tubuh?

  • Ekspresi Wajah 

Ekspresi wajah meliputi senyum dan kontak mata. Senyum yang tulus dapat membangun kepercayaan dalam interaksi pertama. Sama halnya dengan kontak mata, kontak mata ynag konsisten dan tidak terlalu lama dapat meningkatkan kepercayaan. Kontak mata yang terlalu sedikit dapat memberi kesan menghindari atau tidak jujur. Namun, jika terlalu banyak melakukan kontak mata dapat memberi kesan menakutkan atau mengintimidasi.

  • Gestur Tangan

Gestur tangan meliputi penggunaan gerakan tangan yang terbuka. Gerakan tangan yang terbuka dapat memberi kesan keterbukaan dan kejujuran. Sedangkan, gerakan tangan seperti menyilangkan tangan atau menyembunyikan tangan dapat memeberikan kesan kurangnya percaya diri dan ketidakterbukaan

  • Postur Tubuh

Postur tubuh meliputi tubuh yang tegak dan bagaimana arah tubuh pembicara pada lawan bicara. Tubuh yang tegak dapat memberi kesan percaya diri dan ketulusan. Kemudian arah tubuh pembicara yang cenderung miring atau condong pada lawan bicara dapat memberi kesan ketertarikan dan perhatian penuh pada lawan bicara sehingga dapat meningkatkan kepercayaan.

  • Mimik dan Ekspresi Non-verbal Lainnya

Mimik dan ekspresi nonverbal meliputi anggukan kepala serta ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang konsisten. Anggukan kepala saat mendangarkan dapat memberi kesan perhatian dan bentuk menghargai lawan bicara.  Sedangkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh tertentu yang konsisten dengan konten verbal dapat memberi kesan ketulusan dan kepercayaan.

  • Proksemik (Jarak Interpersonal)

Jarak interpersonal meliputi jarak pembicara dan lawan bicara. Jarak yang tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dapat membantu dalam memberi rasa nyaman dan percaya. Jarak yang terlalu dekat dapat memberi kesan yang tidak nyaman pada lawan bicara sementara jika terlalu jauh dapat memberi kesan kurangnya minat atau tidak tertarik pada lawan bicara.

  • Paralinguistik (Aspek Suara)

Aspek suara meiluputi nada dan kecepatan bicara. Nada suara yang hangat dan ramah dapat membangun kepercayaan sedangkan nada suara yang terlalu keras dapat memberi kesan ketidakpercayaan dan ketidaknyamanan pada lawan bicara. Kecepatan berbicara yang moderat juga dapat menunjukkan ketulusan dan dipercaya dibanding dengan kecepatan bicara yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Bahasa tubuh adalah alat komunikasi yang dapat memperkuat pesan, pikiran, dan perasaan yang disampaikan pembicara terhadap lawan bicara. Pemahaman dan Penerapan prinsip-prinsip bahasa tubuh dalam interaksi sehari-hari dapat membantu seseorang untuk membangun relasi dan kepercayaan terhadap lawan bicara serta meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman emosional sehingga dapat menyampaikan sesuatu secara tepat. Oleh sebab itu, seseorang sudah seharusnya belajar mengenai bahasa tubuh untuk menjadi komunikator yang baik dan autentik dalam setiap aspek kehidupan.

REFERENSI:

Ayu, K. P. (2012). Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Politik. Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan, 1(2), 1-12.

Mg, N. M. N. (2017). Peranan Interaksi Dalam Komunikasi Menurut Islam. Jurnal Warta Dharmawangsa, (52).

Rachamaniar, A. (2023). Peran Bahasa Tubuh Dalam Membangun Kepercayaan Pada Interaksi Pertama ( Studi Etnometodologi Pada Remaja Kota Bandung). WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol.1, No.4. https://doi.org/.v1i4.242

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun