"Selama ini Indonesia terus bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) impor, sengaja tidak mendirikan kilang pengolahan, hanya supaya impor jalan terus dan komisi diperoleh mafia," — Syafti Hidayat, Direktur Riset Badan Pemerhati Migas (BP Migas)
Pernyataan yang dimuat harian Suara Pembaruan ini disampaikan Syafti Hidayat , dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (5/6) kemarin. Dengan lantang ia menyebut kata ‘mafia’ yang bermain di situ.
Pernyataan yang datang dari orang dalam BP Migas ini semakin menguatkan bahwa memang ada pihak tertentu yang mengatur jalannya kebijakan pemerintah yang ngawur dalam bidang energi kita khususnya Bahan Bakar Minyak.
Artikel ini menyebut satu nama yang menjadi biang dari pengaturan kebijakan migas yang merugikan banyak pihak namun menguntungkan segelintir orang yang kecipratan uang haramnya. Ia adalah Muhammad Riza Chalid. Disebut juga kongkalingkong Riza Chalid dengan orang dalama istana.
Yang menarik, akun heboh @TrioMacan2000 pernah membuat rangkaian tweet mengenai Muhammad Riza Chalid. Mungkin ini akan membantu sedikit untuk menyibak siapakah sosok yang disebut-sebut punya kuasa untuk mengatur permainan kotor migas nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H