Praktik kampanye hitam di internet memang tidak mudah untuk diberantas. Selain batas-batas wilayah yang tidak jelas, ranah maya ini nyaris tak bertuan. Teritorinya yang sukar digapai dan otoritasnya yang samar ini menjadikan penegakan hukum di dalamnya menjadi urusan pelik. Padahal, internet menjadi medium paling massif, cepat, dan efisien untuk menyebarkan kampanye hitam melalui social media seperti twitter, facebook, juga lewat website serta blog.
[caption id="attachment_329821" align="aligncenter" width="526" caption="Semesta Internet (asiainterlaw.com)"][/caption]
Salah satu akun twitter paling gencar dalam melakukan kampanye hitam, @TrioMacan2000 telah tamat riwayatnya. Saat ini akun dengan identitas @TrioMacan2000 sudah berubah menjadi akun baru yang berbeda isinya. Aksi-aksi @TrioMacan selama ini yang telah meresahkan banyak pihak untuk sementara dapat diredam. Penutupan akun @TrioMacan2000 ini diduga kuat terkait dengan makin merajalelanya kicauan-kicauan @TrioMacan2000 dalam masa Pilpres 2014 kali ini, akibatnya tekanan publik kepada pihak Twitter semakin kencang sehingga akhirnya diambil tindakan tegas untuk menutupnya.
Akun @TrioMacan2000 telah ditutup, namun bagaimana dengan manusia di baliknya? Perkara ini masih jauh dari tuntas. Tersiar kabar bahwa @TrioMacan2000 telah bertransformasi menjadi akun lain dengan identitas @Ronin1945, yang kemudian beralih menjadi @Ronin1946 karena akun pertama juga di-suspend oleh twitter. Artinya, dalang di balik akun ini masih bebas berkeliaran padahal dalam berbagai pemberitaan, sosok yang mengendalikan akun @TrioMacan ini telah terkuak, bahkan ada juga wawancaranya di media. Semuanya mengarah kepada satu nama utama: Raden Nuh. Dan ia tak sendirian.
[caption id="attachment_329804" align="aligncenter" width="663" caption="Raden Nuh, telah mengaku sebagai admin @TrioMacan2000 (viva.co.id)"]
Admin akun anonim yang meresahkan masyarakat dengan menuduh dan menjelek-jelekan seseorang tanpa data seharusnya dapat dipenjarakan. Negara sudah memiliki UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang memuat pasal pencemaran nama baik. Mereka bisa dijerat menggunakan UU itu. Tapi anehnya, sampai dengan hari ini pihak kepolisisan masih enggan untuk mengusut Raden Nuh dkk. Ini tentunya menjadi tanya besar bagi kita semua.
Meski penyebaran informasi di dunia maya dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, penetrasinya masih terbatas. Sampai 2014, pengguna internet (netizen) di Indonesia masih belum sampai setengah dari total populasi. Segmentasi netizen juga cenderung bias perkotaan, kelas menengah, dan usia muda. Untuk menjangkau ke akar rumput, media offline konvensional masih diperlukan. Karena itulah, cara-cara berkampanye keji lewat jalan darat juga dilakukan.
Yang masih panas, kampanye hitam lewat jalur darat ini mewujud dalam bentuk tabloid Obor Rakyat. Tabloid dengan durasi mingguan ini telah massif menyebar di masyarakat khususnya kalangan pesantren. Isi beritanya sangat tendensius dan penuh kebohongan, menyerang seara terbuka capres Joko Widodo. Berbeda dengan kasus @TrioMacan2000, tidak dibutuhkan waktu lama untuk menyingkap siapa pihak di balik Obor Rakyat ini.
[caption id="attachment_329809" align="aligncenter" width="408" caption="Penampakan Sampul Obor Rakyat (kabar24.com)"]
Diawali dengan pengakuan Gun Gun Heryanto yang merasa dijebak untuk membuat tulisan yang ternyata termuat di Obor Rakyat, akhirnya tersebutlah nama Darmawan Sepriyossa, seorang jurnalis inilah.com, media online yang selama ini memang rajin melakukan serangan negatif kepada Jokowi-JK. Darmawan tidak mau terperosok sendirian, ia akhirnya mengungkap nama lain, Setiyardi Budiono sebagai pemimpin redaksi Obor Rakyat. Penelusuran lebih lanjut menjadi mengejutkan, karena Setiyardi Budiono selain duduk sebagai komisaris PTPN XIII, (BUMN yang mengelola jutaan hektar perkebunan Negara) ia juga tercatat sebagai asisten Velix Wanggai, staf khusus Presiden bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah. Artinya, hulu Obor Rakyat ini mengarah ke Istana Negara!
Jika di belakang @TrioMacan2000 ada nama Raden Nuh, Obor Rakyat melibatkan sindikasi yang lebih luas. Jika @TrioMacan2000 dapat ditutup oleh Twitter, siapakah yang sanggup memadamkan Obor Rakyat apabila yang menyalakan api fitnahnya ternyata pihak Istana sendiri?
[caption id="attachment_329814" align="aligncenter" width="783" caption="Setiyardi Budiono, asisten staf khusus Presiden bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah (diolah dari rmol.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H